REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membenarkan bahwa varian baru virus Covid-19 dari India atau B16172 telah ditemukan di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu, Ganjar meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus agar melaksanakan gerakan 'lima hari di rumah saja', guna membantu mengendalikan penyebaran Covid-19 di daerah tersebut.
Terkait dengan usulan tersebut, gubernur meminta dukungan dari masyarakat di Kabupaten Kudus maupun daerah lain di sekitarnya, untuk mengurangi mobilitas guna menghambat penyebaran varian baru Covid-19 tersebut. "Saya sangat membutuhkan dukungan masyarakat dan kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti kucing- kucingan terus. Ingat varian baru (varian India) saat ini sudah masuk di Kudus," tegasnya.
Soal virus varian baru tersebut, gubernur juga menduga telah mejadi salah satu faktor cepatnya penyebaran dan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kudus, dalam tiga pekan terakhir. Artinya masyarakat yang ada di Kabupaten Kudus maupun daerah lain di Jawa Tengah mesti sadar betul dan lebih peduli terhadap ancaman penyebaran kasus Covid-19 yang semakin cepat tersebut.
"Maka saya mengusulkan, kalau perlu lima hari semua di rumah saja tidak usah ke mana- mana, guna mengendalikan penyebarannya," tegas Ganjar.
Ganjar berharap, selama lima hari tersebut, para warga lanjut usia (lansia), orangtua hingga anak- anak tidak bepergian. Perkantoran diharapkan juga memperbanyak persentase karyawan yang melakukan Work From Home (WFH).
Untuk memotong mata rantai penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus harus bekerja sama bareng- bareng, antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Pemerintah Pusat juga akan membantu.
"Saya juga akan berkomunikasi dengan daerah lain yang berada di sekitar Kabupaten Kudus, seperti Kabupaten Grobogan, Demak, Pati dan kabupaten/ kota lainnya agar semua juga mendukung," ujarnya.
Misalnya meminta daerah lain seperti Kabupaten Grobogan yang juga melakukan pembatasan- pembatasan melalui gerakan di rumah saja dan masyarakat hanya akan keluar jika memang keperluannya penting.
"Hari ini, Kabupaten Grobogan juga sama, sehari ini di rumah saja dan aktivitas mereka sepi. Itu contoh- contoh saja dan bagi mereka yang tidak taat akan dilakukan operasi justisi protokol kesehatan," tandasnya.
Menyusul temuan varian baru di kabupaten Kudus, masih lanjut gubenur, maka Jawa Tengah juga akan melakukan uji Genome Sequencing pada sampel pasien Covid-19 di daerah lain yang lonjakan kasus hariannya tinggi. Bahkan ini juga menjadi peringatan serius untuk semuanya untuk tidak mengabaikan pentingnya protokol kesehatan.
"Jangan pernah menganggap enteng masker, apalagi ketika kita sedang dalam lingkungan banyak orang," tegas Ganjar.