Senin 14 Jun 2021 04:45 WIB

Allah SWT Ingatkan Anak Adam tak Terperdaya Tipuan Setan

Allah SWT sayang kepada hambanya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Allah SWT Ingatkan Anak Adam tak Terperdaya Tipuan Setan
Foto: AP/Michael Probst
Allah SWT Ingatkan Anak Adam tak Terperdaya Tipuan Setan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT begitu sayang kepada hamba-Nya. Salah satu bentuk kasih sayang Allah adalah memperingatkan hambanya (anak cucu adam) untuk tidak terperdaya dari tipuan-tipuan setan laknatullah. Peringatan itu agar anak cucu adam, supaya tak tertipu seperti halnya bapak dan ibu manusia, yakni Adam dan Hawa. 

Peringatan Allah SWT itu diabadikan dalam surah Al Araf ayat 27. 

Baca Juga

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنزعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Artinya: "Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kalian dari surga; ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."

Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa Allah SWT memperingatkan anak Adam agar bersikap waspada terhadap iblis dan teman-temannya. Dia menjelaskan iblis itu adalah musuh bebuyutan bapak seluruh umat manusia.

"Iblis telah berupaya mengeluarkan Adam dari surga yang merupakan darunna'im (rumah kenikmatan), hingga akhirnya Adam dikeluarkan darinya sampai di darut tu'ab (rumah ke­payahan dan penuh penderitaan)," kata Ibnu Katsir.

Dan juga iblislah penyebab utama yang membuat auratnya terbuka padahal sebelumnya selalu dalam keadaan tertutup sehingga dia sendiri tidak dapat melihatnya. Hal tersebut tiada lain terjadi karena terdorong oleh permusuhan yang sengit dalam diri iblis terhadap Adam. 

Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا}

Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al Kahfi: 50).

Ibnu Katsir menyampaikan ayat 50 itu bahwa Allah SWT berfirman, mengingatkan anak-anak Adam akan permusuhan iblis kepada mereka dan kepada kakek moyang mereka sebelum mereka, yaitu Nabi Adam a.s. Hal ini difirmankan oleh Allah SWT seraya meng­ingatkan kepada sebagian dari mereka yang mengikuti iblis dan menentang Tuhan Yang Menciptakan dan Yang Melindunginya. Padahal Dialah yang memulai menciptakannya, dan berkat kelembutan-Nya Dia memberinya rezeki dan makan. Tetapi sesudah itu justru dia berpihak kepada iblis dan berbalik memusuhi Allah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement