REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO— Dana sebesar lebih dari dua juta dolar AS berhasil dikumpulkan untuk diberikan kepada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang kehilangan keluarga dalam insiden serangan teror yang diduga sebagai Islamofobia di Kanada.
Anak laki-laki Muslim bernama Fayez Afzaal harus mengalami peristiwa menyedihkan yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hidupnya. Saat itu, dia yang berasal dari London, Ontario, Kanada sedang berjalan-jalan bersama keluarganya, ketika tiba-tiba pelaku serangan menabrak mereka dengan menggunakan truk.
Orang tua Fayez, Salman Afzaal (46) dan Madiha (44) meninggal dalam serangan itu. Kakak perempuannya, Yumnah (15) dan nenek mereka juga harus kehilangan nyawa akibat tertabrak truk tersebut.
Beruntung, Fayez yang mengalami luka parah dapat diselematkan. Namun, dia harus hidup sebatang kara karena seluruh keluarganya di Kanada meninggal dunia akibat insiden teror yang diduga dilakukan seorang ekstremis Kristen tersebut.
Dilansir //Unilad//, ada dua penggalangan dana terpisah secara kolektif yang dilakukan terhadap Fayez dan anak yatım piatu lainnya di Kanada. Saat ini, Fayez dilaporkan berada dalam kondisi stabil pascamenjalani perawatan akibat serangan.
Satu penggalangan dana, dimulai di GoFundMe oleh teman dekat keluarga Fayez, Sana Yasir. Sejauh ini dana yang berhasil dikumpulkan adalah lebih dari 850 ribu dolar AS.
Dalam sebuah pernyataan, Yasir mengatakan, “Sifat mengerikan dari kejahatan yang dilakukan terhadap keluarga Salman berfungsi sebagai pengingat bayang-bayang panjang Islamofobia yang dilemparkan pada kehidupan keluarga Muslim yang damai di seluruh dunia.”
Kampanye GoFundMe adalah salah satu dari banyak cara komunitas Pakistan di London dapat saling mendukung dalam menghadapi kebencian yang tidak selayaknya diterima komunitas Muslim dalam hal ini dan banyak lainnya.
Sementara itu, penggalangan dana kedua, yang dibentuk dengan dukungan Komunitas Muslim London, NCCM, dan Islamic Relief Canada, telah mengumpulkan lebih dari 1,1 juta dolar AS.
Maraknya kejahatan kebencian dan tindakan Islamofobia harus dikecam seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Dalam kasus serangan di London, Ontarion, tersangka bernama Nathaniel Veltman kini telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama serta satu tuduhan percobaan pembunuhan. Pria berusia 20 tahun ini dijadwalkan menjalani persidangan kedua pada Senin (14/6) besok.
Sumber: unilad