REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seekor numbat betina, binantang khas Australia, yang disebut-sebut sebagai yang tertua di dunia telah mati di Kebun Binatang Perth. Binatang ini telah berhasil menyelamatkan spesiesnya dari kepunahan.
Numbat yang diberi nama Kirra ini mati dalam usia 11 tahun pekan ini, setelah melahirkan keturunan sebanyak 20 ekor semasa hidupnya. Kini anak-anak keturunan Kirra diharapkan akan meneruskan kelangsungan hidup spesies binatang yang sudah terancam punah ini.
Diperkirakan tidak sampai seribu ekor numbat yang masih hidup di alam liar saat ini. Spesies ini hanya terletak di dua lokasi di Australia Barat.
Pihak Perth Zoo menjalankan program pembibitan untuk menambah jumlah populasi numbat.
Menurut Dr Peter Mawson, manager program tersebut, kontribusi Kirra dalam melestarikan spesiesnya sangat besar.
“Numbat termasuk hewan yang sangat sulit mempunyai anak. Mereka hanya melahirkan maksimal empat ekor anak setahun dan masa produktifnya hanya empat tahun," ucap dia.
“Kontribusinya luar biasa. Sangat jarang kami mendapatkan betina yang mendukung kelangsungan hidup anak-anaknya dari tahun ke tahun," katanya.
Keturunan Kirra dilepaskan ke alam liar
Kirra memiliki berat 14 gram saja saat dia lahir, kemudian dirawat oleh petugas kebun binatang. Kini anak keturunannya telah dilepaskan ke habitat rehabilitasi di daerah Dryandra dan Boyagin di wilayah tenggara Australia Barat.
Dr Mawson menyebut kematian Kirra telah menimbulkan duka bagi petugas kebun binatang. "Agak menyedihkan bagi sejumlah petugas karena selama mereka kerja di sini, Kirra selalu ada," katanya.
“Sebab dia dibesarkan sendiri oleh para petugas saat dia dimasukkan ke tempat tinggalnya di sini," ucap Dr Mawson.
sumber: https://www.abc.net.au/indonesian/2021-06-10/numbat-betina-tertua-di-dunia-mati-di-kebun-binatang-perth/100205594