REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris tampil apik pada laga pembuka Grup D Euro 2020 kontra Kroasia di Stadion Wembley, London, Ahad (13/5) malam WIB. Tampil cukup dominan sepanjang laga, Inggris mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 1-0 berkat gol Raheem Sterling.
Inggris langsung tancap gas pada babak pertama. Hanya butuh enam menit buat para penggawa The Three Lions untuk mengancam gawang runner-up Piala Dunia 2018 tersebut. Setelah menerima umpan dari Raheem Sterling, Phil Foden melepaskan sepakan terarah dengan kaki kiri dan bola sempat mengenai tiang gawang, tapi tak berbuah gol.
Inggris mengawali laga ini dengan begitu menyakinkan. Tekanan The Three Lions tidak berhenti sampai di situ. Pada menit kesembilan, Kalvin Phillips melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, sepakan gelandang Leeds United itu masih mampu ditepis oleh kiper Kroasia, Dominik Livakovic.
Setidaknya dalam 10 menit awal, Inggris berhasil mengendalikan laga dan mencegah Luka Modric dan kawan-kawan mengembangkan permainan. Bahkan, para penggawa Kroasia tercatat belum bisa melakukan operan bola di dalam kotak penalti Inggris.
Namun, pada menit ke-27, Kroasia akhirnya bisa merangsek ke sisi kiri pertahanan Inggris, Sime Vrsaljko berhasil melewati Kieran Trippier dan melepaskan umpan ke kotak penalti. Sayangnya, umpan itu gagal dimanfaatkan secara sempurna oleh Ivan Perisic. Bola hasil sepakannya masih melebar.
Peluang ini mulai meningkatkan kepercayaan diri para penggawa Vatreni. Secara perlahan, Kroasia mampu mengimbangi permainan the Three Lions. Kroasia kembali memanfaatkan celah di sisi kiri pertahanan Inggris kembali kebobolan, kali ini pada menit ke-29. Vrasjlko lagi-lagi bisa melepaskan umpan setelah melewati Trippier. Namun, umpan tersebut gagal disambut oleh Jasko Gvardiol, yang melakukan overlapping di sisi kanan pertahanan Inggris.
Memasuki menit ke-30 laga, tempo permainan sedikit menurun. Inggris akhirnya kembali menggebrak pada menit ke-37 via aksi Sterling. Dengan kecepatannya, winger Manchester City merangsek ke sepertiga akhir lapangan. Namun, aksi Sterling ini berujung pada kegagalan Foden menerima operannya secara sempurna.