Ahad 13 Jun 2021 22:18 WIB

Kasus Covid-19 Jakarta Melonjak, Dinkes: De Javu Tahun Lalu 

Ia juga meminta masyarakat agar tidak perlu takut untuk melakukan tes Covid-19.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Sebuah ambulance yang membawa pasien Covid-19 memasuki Kawasan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika.
Sebuah ambulance yang membawa pasien Covid-19 memasuki Kawasan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 di Jakarta melonjak. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI, Lies Dwi, menyebut kondisi hari-hari ini adalah deja vu tahun lalu. 

"Jadi kita sudah lihat kembali ke kondisi deja vu pada tahun lalu di periode yang sama. Kita ada upaya untuk memutus penularan, (tapi) peningkatan kapasitas kesehatan beradu dengan rasa kebosanan dan kedisiplinan masyarakat," kata Lies dalam diskusi virtual, Ahad (13/6). 

Baca Juga

Lies mengatakan, untuk mengantisipasi agar kasus baru Covid-19 tidak terus melonjak, pihaknya terus meningkatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Ia juga meminta masyarakat agar tidak perlu takut untuk melakukan tes Covid-19 jika bergejala. 

"Untuk antisipasi kasus naik, kita (juga) harus naikkan kapasitas isolasi dan perawatan," kata Lies. 

Kapasitas harus ditingkatkan, kata dia, untuk memastikan fasilitas kesehatan tetap bisa menampung pasien. Selain itu, tujuannya agar fasilitas kesehatan tetap bisa melayani pasien yang bukan Covid-19. 

"Karena nanti kasus-kasus jenis penyakit lain bisa meningkat karena tidak terlayani dengan baik," kata dia. 

Lies menambahkan, pihaknya juga sudah punya tiga skenario untuk menangani orang positif Covid-19 tanpa gejala. Dia tak menjelaskan secara terperinci ketiga skenario itu. 

Lies hanya menyebut bahwa pihaknya telah mempersiapkan tempat isolasi yang tidak berada di rumah sakit. Pihaknya juga akan meningkatkan upaya tracing kasus positif. "Jangan sampai ditutup-tutupi jika ada Covid-19," ucapnya. 

Sebelumnya, Jumat (11/6), Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus paling signifikan usai libur Lebaran terjadi di DKI Jakarta. Dalam 10 hari, kenaikan kasus lebih dari 302 persen. Sedangkan angka BOR di provinsi ini mencapai 62,13 persen. 

Kasus baru Covid-19 di Jakarta bertambah 2.769. Persentase positivity rate Jakarta pun terus bertahan jauh di atas standar yang ditetapkan WHO. Pada hari ini, tercatat 11.800 orang menjalani tes PCR. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement