Senin 14 Jun 2021 07:48 WIB

Strategi Sharp Kuasai 80% Marketshare Air Purifier

Dominasi PT Sharp Electronics Indonesia dipasar Airpurifier kian tak terbendung

Rep: Darandono (swa.co.id)/ Red: Darandono (swa.co.id)
Rangkaian produk Air Purifier Sharp
Rangkaian produk Air Purifier Sharp

Dominasi PT Sharp Electronics Indonesia dipasar Airpurifier kian tak terbendung. Produsen elektronik asal Jepang kini menjadi market leader penjernih udara dengan marketshare sekitar 80%.

Memang dimasa pandemi Covid-19, permintaan air purifier atau produk pembersih udara mengalami peningkatan pesat. Beberapa produsen home appliances pun bersaing memproduksi produk air purifier untuk meramaikan pasar, baik di ecommerce, pasar tradisional maupun ritel modern. Beberapa merek yang mudah dijumpai seperti Sharp, Samsung, Midea, Xiaomi, Daikin, Honeywell dan lain-lain.

Menurut National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo, di tengah pandemi Covid-19, penjualan air purifier berteknologi plasmacluster meningkat hingga 3-5 kali lipat jika dibandingkan tahun lalu. “Biasanya kami menjual sekitar 2000-3000 unit per bulan, tapi saat ini lebih dari 15.000 unit per bulannya,” katanya.

Shinji Teraoka, Presiden Direkur PT Sharp Electronics Indonesia menambahkan Sharp ingin berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat telah melakukan banyak inovasi melalui teknologi dan produk guna memenuhi kebutuhan konsumen setianya dalam menjaga kesehatan diri di masa pandemi. “Kami selalu berusaha menghadirkan inovasi produk yang berguna bagi masyarakat, salah satunya dengan meluncurkan air purifier seri terbaru,” kata Shinji.

Beberapa seri air purifier terbaru yang diluncurkan Sharp Indonesia yakni Sharp Air Purifier Kl-L8oY-T, Kl-L6oY-T dan FP-J5oY-T yang sudah berteknologi AIOT dan Plasmacluster. Menurut Yudha Eka Putra selaku PCI & AC Product Strategy Manager PT Sharp Electronics Indonesia, harga produk Air Purifier akan di lempar ke pasaran dengan kisaran harga Rp 3,6 juta-Rp 10,5 juta.

Mengusung teknologi AIOT, ketiga produk penjernih udara ini dapat dihubungkan ke smartphone melalui aplikasi Sharp Air yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. Dengan menggunakan aplikasi tersebut konsumen dapat memonitor keadaan kualitas udara di sekitar ruangan meski terpaut jarak jauh. Melalui tampilan visual yang menarik, informasi mengenai keadaan ruangan seperti tingkat kualitas udara, temperatur, kelembaban, hingga kandungan debu yang terdapat di udara dapat diketahui secara real time. Aplikasi ini pun dapat mengingatkan pengguna untuk membersihkan atau mengganti filter secara berkala.

 

Berbeda dengan produk penjernih udara lainnya, produk penjernih udara Sharp dibenamkan teknologi Plasmacluster Ion Generator yang menghasilkan Ion Positif dan Negatif. Terbukti dengan jumlah ion yang jauh lebih tinggi, dapat di pastikan jika Ion Plasmacluster tidak memiliki efek negatif pada kulit, mata, gen, organ tubuh, janin, dan reproduksi sehingga aman digunakan secara terus menerus tanpa efek samping yang membahayakan.

Diakui Andry, kecepatan peningkatan penjualan air purifier tahun lalu, pihaknya sempat mengalami keterbatasan suply (shortage) air purifier. Di masa puncak dan di tengah keterbatasan suply, Sharp Indonesia bahkan bisa menjual sampai 15.000 unit air purifier per bulan. "Jika kami tidak mengalami shortage, mungkin kami bisa sampai 20.000 unit sampai 25.000 unit per bulan. Kami market leader di bisnis air purifier diIndonesia dengan marketshare lebih dari 80%,” katanya.

Ketiga jajaran produk penjernih udara bisa dibeli di toko-toko rekanan Sharp di seluruh Indonesia “Kami yakin dengan penambahan tipe baru ini, kami mampu mencapai target penjualan sebesar  2.5 triliun /tahun dan menaikkan market share sebesar 30%, untuk penjulaan Air Purifier sebesar 120,000 unit/year,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement