REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Di tengah perjalanan dinas menuju Desa Wisata Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, NTB, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berhenti di sebuah lokasi perbukitan. Pemandangan asri hijaunya lembah persawahan dan kontur perbukitan, membuat Sandiaga Uno mengambil ponselnya mengabadikan momen tersebut. Ketika sedang berselfie, matanya tertuju melihat tumpukan sampah yang berserakan di tepi jalan.
"Ini sangat kontras, pemandangan hijau menyejukkan mata, namun banyak sampah di sisi jalan. Mengganggu keindahan perjalanan menuju desa wisata," ucap Sandiaga dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Senin (14/6).
Dia pun menelpon pejabat terkait di Bima untuk bersama-sama mengatasi masalah sampah tersebut. Tak lama berselang, datang tim kebersihan dan langsung membersihkan sampah.
Banyaknya sampah di sisi jalan menuju Desa wisata Maria menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bima. Dalam kesempatan itu, Pemkab Bima berjanji, akan mengatasi masalah ke depan sehingga tidak mengotori sisi jalan menuju objek wisata, khususnya pada akses jalan menuju Desa Wisata Maria dan desa wisata lainnya yang ada di kabupaten Bima.
Sampah-sampah itu dibuang warga setempat ke, tepi jalan karena kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Perjalanan menuju objek wisata juga sesuatu yang harus memiliki nilai jual yang membuat nyaman para palancong," tegas Sandi.
Tak hanya itu, kesertaan dan kesadaran warga setempat atau Sandiaga Uno sering mengistilahkannya dengan akronim ‘Akamsi’ atau anak kampung sini memainkan peran sangat besar. "Peran akamsi ini yang kita harapkan untuk menjaga keindahan dan kebersihan daerahnya sehingga membuat betah wisatawan," ujarnya. Usai menyelesaikan masalah sampah, Sandiaga melanjutkan perjalanan menuju Desa Wisata Maria.