Senin 14 Jun 2021 11:40 WIB

Target Ambisius 7,5 Juta Warga Jakarta Tervaksinasi Agustus

Jokowi meminta vaksinasi di Jakarta digenjot hingga 100 ribu per hari.

Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga rumah susun (rusun) Marunda berfoto usai mengikuti vaksinasi Covid-19 di Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021). Presiden Jokowi menargetkan kekebalan komunal harus sudah tercapai pada bulan Agustus di Jakarta.
Foto:

Sementara itu, ia mengungkapkan, dalam beberapa hari ini kondisi di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan lantaran adanya peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Menurut dia, hal tersebut merupakan imbas dari masa libur Lebaran pada bulan Mei 2021 lalu.

"Beberapa hari ini kondisi di Jakarta amat mengkhawatirkan. Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu," ujar dia.

"Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia," tambahnya.

Anies mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, pada tanggal 6 Juni 2021 angka kasus aktif Covid-19 sebesar 11.500 kasus. Kemudian, jelas dia, dalam sepekan bertambah sebanyak 50 persen.

"Data menunjukkan bahwa di dalam satu minggu terakhir, kasus aktif di Jakarta tanggal 6 Juni 11.500, dan hari ini menjadi 17.400. Dalam waktu satu minggu mengalami pertambahan 50 persen," ungkap dia.

Selain itu, Anies menuturkan, positivity rate di DKI Jakarta juga melonjak, dari pekan sebelumnya sebesar 9 persen menjadi 17 persen. Padahal, menurut dia, kemampuan testing yang dilakukan di Ibu Kota sudah empat kali lipat.

"Pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat, tapi tetap positivity rate-nya tinggi. Ini menunjukkan di luar sana ada peningkatan kasus yang amat signifikan," tutur dia.

Lebih lanjut ia pun menyampaikan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (RS) di rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh wilayah DKI Jakarta mengalami lonjakan. Dia menuturkan, pada tanggal 5 Juni, tingkat keterisian tempat tidur sebesar 45 persen. Kini, meningkat menjadi 75 persen.

Anies menyebut, dari tingkat keterisian itu, 27 persen pasien Covid-19 di antaranya adalah warga dari luar Jakarta. "Jadi satu dari empat pasien yang ada di Jakarta adalah (warga) luar Jakarta. Kita memperlakukan sama, tidak membedakan. Tapi kita berharap agar seluruh wilayah Jakarta, maupun tetangga Jakarta ambil sikap yang sama," tuturnya.

Anies pun mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, baik pelaku usaha, kegiatan sosial, kegiatan budaya, dan keagamaan untuk terlibat dalam mengendalikan kondisi yang sedang dihadapi saat ini, yaitu dengan menaati seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Di antaranya terkait jam operasional tempat usaha, kapasitas jumlah pengunjung, serta penggunaan masker.

"Kita bertanggung jawab atas kondisi yang sekarang sedang kita hadapi. Cara bertanggung jawab adalah dengan menjalakan seluruh protokol kesehatan. Kita harus bekerja bersama-sama dan tidak mungkin ini kita kerjakan sendirian," ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan menegakkan aturan yang telah ditetapkan dan memberikan sanksi tegas. Menurut Anies, tidak ada kompromi bagi para pelanggar protokol kesehatan.

"Kita tidak akan komproni terhadap pelanggar-pelanggar yang mengambil sikap tidak bertangung jawab di masa pandemi ini. Saya minta untuk semuanya taati, disiplin (protokol kesehatan)," tegas dia.

Sementara itu upaya menggenjot vaksinasi di DKI Jakarta akan dilakukan menggunakan 400 ribu dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang masa kedaluwarsanya habis bulan ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) fokus memanfaatkan vaksin ini sebanyak mungkin dan fokus digunakan di DKI Jakarta

"Kami mengupayakan untuk terus dimanfaatkan seoptimal mungkin," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi Republika, Ahad (13/6).

Ia menambahkan, 400 ribu vaksin AstraZeneca yang akan habis masa berlakunya ini fokus digunakan di DKI Jakarta. Vaksin akan disuntikkan sebanyak mungkin di ibu kota saja.

"Satu provinsi kan luas," ujarnya.

Untuk menghabiskan stok vaksin ini, ia menyebutkan Kemenkes menggandeng rukun tetangga (RT)/rukun warga (RW) setempat. Mengenai vaksin merek lain selain AstraZeneca yang akan habis masa berlakunya, Nadia mengaku belum ada. Sejauh ini, ia menyebutkan belum ada vaksin Covid-19 yang akan habis masa berlakunya dalam waktu dekat.

photo
Tiga hoaks terbaru soal vaksinasi Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement