Senin 14 Jun 2021 12:01 WIB

Telur Ayam Ini Berusia Seribu Tahun, Seperti Apa Bentuknya?

Telur memiliki retakan kecil di bagian bawah sehingga sebagian besar isinya bocor.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Para arkeolog di Israel menemukan telur ayam berusia 1.000 tahun yang utuh.
Foto: Israel Antiquities Authority
Para arkeolog di Israel menemukan telur ayam berusia 1.000 tahun yang utuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog di Israel menemukan telur ayam berusia 1.000 tahun yang utuh. Telur ayam ini ditemukan selama penggalian di Yavne, sebuah kota negara itu.

Menurut laporan dari Otoritas Barang Antik (IAA), telur ini terawetkan dengan sempurna karena pada awalnya ini diletakkan di lubang pembuangan toilet. 

Baca Juga

Menurut IAA, telur memiliki retakan kecil di bagian bawah sehingga sebagian besar isinya bocor. Hanya sebagian kuning telur yang tersisa dan diawetkan untuk analisis DNA pada masa mendatang. 

Para arkeolog mengatakan bahwa meski telur itu dikeluarkan dengan sangat hati-hati, cangkang telur ini retak saat diambil. Namun, peneliti di laboratorium organik IAA berhasil mengembalikan telur dalam keadaan pertama kali ditemukan. 

“Pecahan kulit telur diketahui dari periode sebelumnya, seperti di Daud, Kaisarea, dan Apollonia. Tapi, karena cangkang telur yang rapuh hampir tidak ada telur ayam utuh yang diawetkan,” ujar Lee Perry Gal dari IAA, dilansir Live Mint, Senin (14/6). 

Gal mengatakan, dalam penggalian arkeologi, terkadang ada telur burung unta purba ditemukan, yang cangkangnya lebih tebal. Ini membuat kondis telur tetap utuh. 

“Keunikan telur yang terawetkan ini terbukti dari kondisi di mana ia bertelur selama berabad-abad, bersarang di sebuah lubang pembuangan berisi kotoran manusia lunak yang mengawetkannya,” kata IAA menjelaskan.

Menurut Gal, ayam purba yang ditemukan di wilayah tersebut serta telurnya relatif lebih kecil dibanding ayam modern. Ia menyebut ayam didomestikasi di Asia Tenggara relatif baru, yaitu sekitar 6.000 tahun yang lalu. 

“Tetapi, butuh waktu bagi mereka (ayam) untuk memasuki makanan manusia,” kata Gal menambahkan.

Selain telur, juga ditemukan tiga boneka tulang khas periode Islam yang digunakan sebagai mainan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement