REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Salah satu merek fashion ternama asal Spanyol, Zara, kini terancam diboikot. Seruan boikot ini bermula dari isi pesan kontroversial yang ditulis Kepala Desainer Departemen Wanita Zara Vanessa Perilman.
Dilansir di Al Araby, Ahad (13/6), Perilman diduga membuat komentar kontroversial dalam sebuah pesan di media sosial kepada seorang model Palestina Qaher Harhash. Pesan kontroversial tersebut kemudian menyebar di media sosial dan berimbas pada seruan boikot jenama Zara.
Peristiwa ini bermula dari komentar Perilman dalam sebuah pesan yang menanggapi unggahan pro-Palestina milik Qaher Harhash. Harhash kemudian membagikan tangkapan layar pesan Perilman di Instagram-nya.
Berikut ini kutipan isi pesan Perilman yang dibagikan di Instagram.
"Mungkin jika orang-orang Anda (Palestina) berpendidikan, mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu bayar di Gaza," tulis Perilman kepada Harhash.
"Orang Israel tidak mengajari anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang dilakukan orang-orang Anda. Juga saya pikir lucu bahwa Anda seorang model, karena pada kenyataannya itu bertentangan dengan apa yang diyakini oleh Islam dan jika Anda keluar di negara Muslim mana pun, Anda akan dirajam sampai mati," tulis Perilman.
Vanessa Perliman a head designer at Zara DM’d a young Palestinian model this racist garbage and when she was called out gave a lukewarm apology before deleting all her social media. I emailed Zara to demand that disciplinary action be taken and this was their dismal response. pic.twitter.com/eCJ6FUei2u
— Nooran A. (@nooranhamdan) June 11, 2021