Senin 14 Jun 2021 14:39 WIB

Bidik Kelola Dana, BTN Dorong Ekspansi ke Daerah

BTN akan mengajak Undip dan Unnes bekerja sama.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. BTN terus berekspansi melalui kerja sama dengan berbagai universitas.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. BTN terus berekspansi melalui kerja sama dengan berbagai universitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berekspansi ke berbagai daerah untuk mendongkrak perolehan sumber dana perseroan. Salah satunya  membidik Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui model ekosistem ABGCM yakni Akademi, Bisnis, Government, Community, dan Media untuk dijadikan nasabah baik tabungan maupun kredit BTN.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, potensi Undip dan Unnes sangat besar sekali untuk diberikan layanan perbankan. BTN akan mengajak Undip dan Unnes bekerja sama dengan menawarkan berbagai transaksi perbankan mulai dari tabungan, deposito, maupun giro. 

Baca Juga

BTN mengajak jajaran Undip dan Unnes untuk bisa juga menggunakan jasa pelayanan perbankan BTN. "Karena banyak sekali memiliki layanan yang diberikan, selain KPR juga transaksi yang terkait pengelolaan dana dan lain-lain," ujar Haru kepada Republika, Senin (14/6).

Menurut Haru, selain kerja sama pengelolaan dana, Undip dan Unnes juga bisa memanfaatkan fasilitas tabungan BTN dan pembiayaan kredit perumahan bagi pegawai dengan bunga yang murah.

Haru mengaku kerja sama serupa juga akan dilakukan dengan universitas atau perguruan tinggi lainnya seluruh Indonesia. Jika hal ini bisa dilakukan dengan masif, ia optimistis dana ritel BTN akan naik signifikan.

Adapun layanan perbankan yang bisa dinikmati akademisi Undip maupun Unnes antara lain, Tabungan BTN Batara, Tabungan BTN Prima, Tabungan BTN Juara, Tabungan Investasi, payroll,  giro, deposito, KPR BTN, Kring BTN, Cash Management System, dan lain sebagainya.

Per 31 Maret 2021 dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 33,01 persen yoy sebesar Rp 294,91 triliun. Adapun kenaikan DPK tersebut disumbang tumbuhnya penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing naik sebesar 33,91 persen yoy, 4,29 persen yoy, dan 41,44 persen yoy.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement