REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Imam Shahi dari Masjid Jama bersejarah di kota tua New Delhi mengatakan struktur masjid telah mengalami kerusakan akibat dua badai debu yang menyerang dalam waktu sepekan. Karenanya, masjid ini memerlukan intervensi segera dari ahli purbakala.
Ikon arsitektur abad ke-17 ini dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Mughal Shah Jehan untuk kota utama Shahjehabad yang saat ini berada di Kota Tembok. Masjid Jama merupakan daya tarik wisata utama di ibu kota.
“Lebih dari seminggu yang lalu, menara selatan masjid agung rusak oleh badai debu dan hujan dan sebongkah batu besar jatuh. Beruntung, tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Namun, karena ini, batu lain di sekitarnya juga menjadi lepas," kata Imam Shahi Syed Ahmed Bukhari, dilansir di Outlook India, Ahad (14/6).
Pada 4 Juni, sebagian besar menara berbatu merah telah jatuh setelah mengalami kerusakan akibat badai debu besar dan hujan yang melanda Delhi. Potongan yang jatuh itu memiliki panjang sekitar dua meter, lebar 12-18 inci dan tebal sekitar 2,5 inci. Potongan-potongan kecil lainnya juga ikut berjatuhan.
"Sehari sebelumnya, badai debu juga menyerang Delhi dan menara itu semakin rusak. Sepotong batu besar sekarang menggantung di menara dan itu bisa jatuh kapan saja," kata Imam Shahi.