Senin 14 Jun 2021 15:06 WIB

Varian Delta Belum Terdeteksi di Yogyakarta

UGM baru memeriksa 44 sampel virus corona di Yogyakarta.

Mutasi ganda varian Covid-19 India atau varian Delta.
Foto: Republika
Mutasi ganda varian Covid-19 India atau varian Delta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan varian virus corona B1617.2 atau disebut varian Delta dari India belum terdeteksi muncul di Daerah Istimewa Yogyakarta. Minimnya jumlah sampel yang dideteksi namun tidak bisa menyimpulkan belum adanya varian Delta di Yogyakarta.

"Sampai pemeriksaan (sampel) terakhir belum terdeteksi," kata Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Gunadi, saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Senin (14/6). Selain varian Delta dari India, ia bersama timnya juga mengaku belum mendeteksi adanya varian baru virus corona lainnya yang masuk kategori variant of concern (VoC) atau yang perlu mendapat perhatian.

Baca Juga

Gunadi menuturkan Pokja Genetik UGM secara rutin melalukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) sampel virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di DIY dan Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan. Sejak 2020 hingga awal Juni 2021, menurut dia, tercatat 44 sampel virus corona di wilayah DIY telah diperiksa.

Meski hingga kini belum terdeteksi, menurut dia, belum bisa disimpulkan bahwa varian baru tersebut sama sekali tidak ada di DIY karena jumlah sampel baru yang diperiksa masih sedikit. "Itu data sejak tahun lalu. Kalau sampel-sampel yang baru masih sedikit," kata dia.

Surveilans genom untuk melacak kemungkinan munculnya virus SARS-CoV-2 varian baru di DIY, kata dia, akan terus dilanjutkan. Pokja UGM, menurut dia, telah mendapatkan laporan dari sejumlah otoritas kesehatan, termasuk RSUP Dr Sardjito serta Dinkes Sleman mengenai temuan kasus Covid-19 yang memenuhi kriteria untuk diprioritaskan dilakukan WGS atau pengurutan genom virus corona.

Ia menyebut ada enam kriteria yang ditentukan Kemenkes, antara lain kasus penularan Covid-19 terjadi secara cepat, orang terinfeksi meski sudah divaksinasi, penularan pada kelompok tidak rentan seperti anak-anak, orang yang baru mendarat dari luar negeri, munculnya kasus reinfeksi, serta kasus kematian Covid-19 dengan komorbid penyakit menular lain seperti HIV.

"Kami akan terus (melakukan pemeriksaan genom). Kalau di DIY ada enam kriteria itu, akan terus kami 'running'," ujar Gunadi.

Sebelumnya, Gunadi menyebut dari 1.171 sampel virus corona hasil WGS yang dikirimkan Indonesia kepada platform data virus influenza internasional (GISAID) hingga 25 Mei 2021, sebanyak 45 sampel mengandung varian baru yang terdiri atas 16 varian Inggris, 27 varian India, dan 2 varian Afrika Selatan. Ia menegaskan dari 45 sampel itu, tidak ada yang berasal dari DIY.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement