Senin 14 Jun 2021 15:46 WIB

Penggali Kubur TPU Cikadut Kewalahan

Setiap hari datang hingga 20 jenazah Covid-19 yang harus dimakam.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Suasana pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Senin (7/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (6/6) pukul 19.25 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 20.003 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 355 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 18.892 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Suasana pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Senin (7/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (6/6) pukul 19.25 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 20.003 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 355 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 18.892 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah jenazah yang dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut Kota Bandung dengan protokol kesehatan Covid-19 mengalami pelonjakan. Pelonjakan tajam ini dimulai sejak 9 Juni lalu.

"Setiap hari banyak, ada hampir 10-20 jenazah. Sampai malam juga sampai kita kewalahan buat liang lahatnya," kata pengelola TPU Cikadut, Ajat, Senin (14/6).

Baca Juga

Sampai siang hari ini sudah ada sembilan jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19. Hal ini pun berpengaruh pada jam kerja para petugas pemikul dan penggali kuburan.

"Penyediaan (liang lahat) bisa sampai 20 seharinya. Pekerjanya diperbantukan dari UPT lain, sampai 30 orang. Karena satu liang lahat tidak mungkin digali oleh satu orang saja," kata Ajat.

AJat mengaku ini menjadi kenaikan terparah selama pandemi Covid-19. Selama ini, hanya ada 3-4 jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Biasanya ini siang hari tiga (jenazah) malam hari dua (jenazah), ini siang saja bisa sampai 18 jenazah," lanjut Ajat.

Ajat menyebut total ketersediaan liang lahat di Cikadut ini sampai lima ribu liang. Namun hingga hari ini, baru 1.600 liang sudah terpakai.

Ajat mengakui liang lahat juga turut digunakan oleh warga dari luar Kota Bandung. Dia menyebut tidak bisa menolak karena jenazah sudah datang terlebih dahulu.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut TPU Cikadut hanya dikhususkan bagi masyarakat Kota Bandung. Surat Keputusan Wali Kota telah menetapkan hal tersebut. "Pasti (koordinasi), saya sampaikan pada Wali Kota dan Gubernur juga tahu itu untuk Kota Bandung. Nanti kita lihat secara daerah karena saya tidak punya otoritas untuk itu," kata Ema.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement