Senin 14 Jun 2021 16:49 WIB

Bennett akan Lebih Brutal dan Banyak Caplok Palestina

Azmi menegaskan Israel baik sekarang atau sebelumnya tidak memiliki niat perubahan

Red: Nur Aini
Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett yang mempunyai kebijakan anti-Palestina.
Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett yang mempunyai kebijakan anti-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett yang mempunyai kebijakan anti-Palestina.

Presiden Musyawarah Ormas Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan Naftali Bennett tercatat sebagai pembunuh kelas atas dan akan lebih brutal terhadap Palestina.

Baca Juga

“Naftali bahkan menyampaikan kebanggaannya membunuh orang Arab Palestina. Dia tidak menerima negara Palestina. Dia berencana untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina,” ucap Azmi dalam pernyataannya kepada Anadolu Agency pada Senin (14/6).

Azmi mengatakan Bennett akan melanjutkan agresi yang lebih brutal dalam dua tahun ke depan dan ingin melakukan pendudukan penuh atas Palestina sebagai tanda keberhasilannya.

“Untuk apapun perubahan di Knesset, Palestina dan dunia tidak akan melihat perbedaan, terutama pada masalah Palestina,” kata Azmi.

Azmi menegaskan pemerintah Israel baik sekarang atau rezim sebelumnya tidak memiliki niat untuk memulai perubahan apa pun terhadap Palestina.

“Slogan bahwa penerimaan baru ini adalah untuk perubahan adalah ilusi dan penipuan. Satu-satunya perubahan yang akan kita lihat adalah perubahan perlakuan yang lebih brutal terhadap Palestina,” kata Azmi.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ormas-malaysia-bennett-akan-lebih-brutal-dan-banyak-caplok-palestina/2272847
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement