Senin 14 Jun 2021 16:36 WIB

Iran: Kebijakan Israel tak Berubah dengan Pemerintahan Baru

Iran tidak menyambut pemerintahan baru Israel setelah Netanyahu lengser.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
PM Israel yang baru Naftali Bennett (kiri) dan mantan PM Israel selama 12 tahun Benjamin Netanyahu.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN / POOL
PM Israel yang baru Naftali Bennett (kiri) dan mantan PM Israel selama 12 tahun Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemerintah Iran tak menyambut lahirnya pemerintahan baru Israel di bawah kepemimpinan Naftali Bennett. Menurutnya, kebijakan luar negeri dan keamanan Israel tidak akan berubah.

"Musuh-musuh Iran telah pergi dan Iran yang kuat masih ada di sini. Saya tidak berpikir kebijakan Israel akan berubah dengan pemerintahan baru," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, pada Senin (14/6).

Baca Juga

Parlemen Israel (Knesset) telah menyetujui pemerintahan koalisi yang bakal mendepak rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu diketahui telah menjadi tokoh politik dominan dan sudah berkuasa selama 12 tahun.

Pemerintahan koalisi itu dipimpin Naftali Bennett selaku pemimpin partai Yamina dan Yair Lapid, yakni ketua partai Yesh Atid. Keduanya akan menjabat sebagai perdana menteri secara bergantian. Bennett terpilih untuk mengemban tugas lebih dulu hingga September 2023.

Sama seperti Netanyahu, Bennett pun memiliki sikap anti-Iran. Saat berpidato di Knesset, dia meminta Amerika Serikat (AS) agar tak bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

"Memperbarui kesepakatan nuklir dengan Iran adalah kesalahan, kesalahan yang akan memberikan kembali legitimasi pada rezim paling keji dan gelap di dunia. Israel tidak akan membiarkan Iran melengkapi dirinya dengan senjata nuklir," ujar Bennett. 

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden AS Joe Biden. Sebab, Bennett menilai Biden memiliki komitmen pada keamanan Israel. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement