REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitektur Indo-Islam, anak benua India, sangat dipengaruhi gaya arsitektur Persia dan Turki. Pengaruh arsitektur Turki mulai terlihat di India setelah berdirinya Kesultanan Delhi dan mencapai masa kejayaan pada era Dinasti Tughlaq.
Aspek menonjol dari arsitektur Turki adalah kombinasi desain lengkungan dan kubah. Ini tidak hanya memberikan tampilan yang menakjubkan tapi kubah memberikan pemandangan cakrawala yang menyenangkan. Lengkungan dan kubah membutuhkan semen yang kuat dan orang Turki menggunakan mortar ringan berkualitas baik.
Bentuk arsitektur dengan material dan mortar yang unggul menjadi populer di bagian utara India. Untuk dekorasi, orang Turki lebih menyukai prasasti bunga dan tulisan kaligrafi Alquran daripada figur manusia atau hewan.
Selain mortar, batu pasir merah, batu pasir kuning, dan marmer banyak digunakan dalam konstruksi oleh orang Turki. Sayangnya, di India, batu merah mahal dan tidak mudah didapat.
Fitur mencolok dari arsitektur periode Tughlaq adalah dinding miring pada bangunan. Selain itu, fitur lainnya menggabungkan prinsip-prinsip lengkungan dan ambang pintu dengan balok di bangunan.
Selama dan setelah abad 14 dan 15, gaya arsitektur yang berkembang di Delhi di bawah Tughlaq dibawa maju dan dimodifikasi di berbagai kerajaan regional di seluruh India. Misalnya, peradaban India juga mengadopsi beberapa desain arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya Asia Tengah dan Buddha selama periode Mughal.
Berikut beberapa bangunan terkenal Indo-Islam di India, seperti dilansir Daily Sabah, Senin (14/6).