REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja menilai, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki kesempatan besar melakukan ekspor. Sebab, telah tersedia platform digital yang bisa memberikan pasar tersebut.
"Kita punya program ekspor, program ini kita fokuskan. Tahun ini kita punya 180 ribu eksportir yang mengekspor 50 juta produk terjual setiap bulan ke Singapore, Thailand, dan terbaru Brazil," ujarnya dalam Diskusi Bersama Kadin dan Shopee Indonesia, Senin (14/6).
Sebenarnya, kata dia, produk lokal memiliki kualitas sangat baik. Harganya pun cukup baik. "Kalau banyak yang bantu mereka, akan lebih baik lagi. Misalnya semangka dengan packaging baik, harganya bisa lebih tinggi. Kesempatan UMKM masuk pasar dunia besar," katanya.
Pemerintah menyatakan, kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap kinerja ekspor masih rendah. Baru sekitar 14 persen dari total ekspor nasional.
Maka demi mendorong ekspor UMKM, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan, sejumlah strategi dilakukan. Di antaranya menggandeng sejumlah e-commerce.
"Ada kerja sama dengan Shopee, Alibaba, dan Amazon. Ini untuk dorong ritel ekspor lewat e-commerce sangat bagus, jadi kita fokuskan," ujar Teten pada kesempatan serupa.
Strategi lain, kata dia, pemerintah fokus menyiapkan produk UMKM agar cepat terhubung ke pasar global. "Di sini kita butuh partner dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri), supaya bersama pemerintah mendampingi pelaku UMKM bisa go global," tegasnya.
Pemerintah, lanjut Teten, juga ingin mendorong UMKM bermitra dengan pengusaha besar agar ikut maju. Ia mengungkapkan, kebanyakan pelaku UMKM yang bermitra dengan pengusaha besar bisa naik kelas.