Senin 14 Jun 2021 18:42 WIB

Pemkot Depok Imbau Masyarakat Jangan Lengah Terapkan Prokes

Operasi Yustisi untuk memutus tali penyebaran Covid-19 juga terus dilakukan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono
Foto: Jawara
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19. Dalam operasi tersebut dilaksanakan bersama Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar, Komandan Kodim (Dandim) 0608/Depok, Kolonel (Inf) Agus Isrok Mikraj, serta Satpol PP Kota Depok, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.

"Kami lakukan Operasi Yustisi untuk memutus tali penyebaran Covid-19 di Kota Depok bersama 112 personel dari tim dari Polres Metro Depok, Kodim 0508/Depok, dan unsur dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok," ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono di Balai Kota Depok, Senin (14/6).

Baca Juga

Menurut Imam, Operasi Yustisi ini dilakukan mengingat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok mengalami peningkatan. Dengan demikian, ujarnya, perlu dilakukan pemantauan dan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Yaitu dengan menggunakan masker,mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

"Masyarakat jangan sampai lengah, tetap terapkan protokol kesehatan dan hindari kerumunan. Masyarakat harus taat jalankan Prokes," imbaunya.

Sekretaris Satpol PP Kota Depok, Ferry Birowo menjelaskan, operasi tersebut digelar di tiga Kecamatan, yaitu Cimanggis, Sukmajaya, dan Cilodong. Lanjut dia, masyarakat yang kedapatan berkerumun diberikan peringatan dan imbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan demi menekan penyebaran Covid-19.

"Kami akan terus mengingatkan dan mengimbau warga untuk tidak berkerumun demi mencegah penyebaran Covid-19. Kami imbau masyarakat taat Prokes dan tetap waspada," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement