REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Hampir 90 persen tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit di Kabupaten Indramayu telah terisi. Kewaspadaan pun telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tentang ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19, Senin (14/6), tercatat ada total 226 tempat tidur yang tersebar di sembilan rumah sakit. Dari jumlah itu, tempat tidur yang terisi ada 203 tempat tidur. Itu berarti, jika dipersentasekan, maka mencapai 89,8 persen.
Adapun sembilan RS itu, yakni RSUD MA Sentot terisi 20 tempat tidur dari 23 tempat tidur yang tersedia, RS Pertamina Balongan terisi 20 tempat tidur dari 25 tempat tidur, RSUD Indramayu terisi 36 tempat tidur dari 38 tempat tidur dan RS Bhayangkara terisi seluruhnya dari 18 tempat tidur yang tersedia.
Selain itu, RS Mitra Plumbon Indramayu terisi 27 tempat tidur dari 30 tempat tidur yang tersedia, RS MIS Krangkeng terisi 45 tempat tidur dari 52 tempat tidur, RS MM terisi delapan tempat tidur dari delapan tempat tidur, RS Sentra Medika terisi 29 tempat tidur dari 30 tempat tempat tidur dan RSA Al Irsyad Haurgeulis belum terisi dari dua tempat tidur yang tersedia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, telah meminta RS yang ada di Kabupaten Indramayu untuk menambah ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan menghadapi lonjakan kasus tersebut.
‘’Saya sudah buat surat ke RS-RS untuk menambah ruang isolasi minimal 25 – 30 persen,’’ kata pria yang juga menjabat sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu itu.
Hingga Senin (14/6), total ada 9.132 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Jumlah itu meningkat 40 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.
Untuk pasien yang masih perawatan, tercatat ada 720 orang atau bertambah 15 orang dibandingkan kemarin. Sedangkan pasien meninggal dunia, hari ini bertambah tiga orang sehingga totalnya ada 222 orang.
Meski RS di Kabupaten Indramayu telah diminta untuk menambah ruang isolasi, namun puskesmas diminta untuk tidak merujuk pasien positif tanpa gejala maupun gejala ringan ke RS. Para pasien itu cukup melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, dengan pengawasan maupun pemberian obat dari puskesmas setempat.
‘’Kami juga mengoptimalkan RS MIS Krangkeng yang tadinya hanya untuk pasien (Covid-19) tanpa gejala atau gejala ringan, kita dorong untuk melaksanakan penanganan pada pasien yang bergejala sedang,’’ tukas Deden.
Deden pun tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama 5M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas.