Senin 14 Jun 2021 19:12 WIB

Ridwan Kamil Siapkan Strategi Saat Darurat Covid-19

BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar sudah menyentuh angka 65 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Siapkan Strategi Saat Darurat Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Humas Pemprov Jabar
Ridwan Kamil Siapkan Strategi Saat Darurat Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat agar jangan khawatir. Namun, tetap harus waspada menyikapi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran 2021. Apalagi, kondisi tersebut berpengaruh pada meningkatnya Bed Occupancy Rate (BOR) pada Rumah Sakit rujukan. 

Ridwan Kamil memastikan pihaknya akan berupaya penuh agar kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 akan tetap tersedia. Meskipun, saat ini BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar sudah menyentuh angka 65 persen. 

"Bahkan beberapa daerah sudah mendekati 100 persen," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakian, Senin (14/6).

Oleh karena itu, menurut Emil, dalam kedaruratan ini, pihaknya melakukan tindakan dengan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19. Jadi yang tadinya hanya sekitar 20 persen dari total bed, sekarang diminta sampai 30 persen. "Kalau bisa sampai 40 persen," katanya. 

Emil mengatakan, kalau upaya penambahan tempat tidur telah mentok, maka ada strategi lainnya yang akan dilakukan. Yakni,  menghidupkan sejumlah gedung non rumah sakit akan menjadi langkah bilamana penambahan kasus Covid-19 terus berlanjut.  

"Hotel dihidupkan lagi, gedung gedung non rumah sakit dihidupkan lagi. Kalau masih di rumah sakit artinya kapasitas itu masih ada jadi jangan terlalu khawatir tapi tetap waspada," katanya. 

Menurut Emil, mayoritas kasus Covid-19 yang terjadi di Jabar belakangan ini berasal dari kluster keluarga. Karena itu, dia meminta masyarakat terus waspada. 

"Klusternya mayoritas kluster keluarga. Jadi walaupun tidak mudik ada kunjungan kunjungan ke rumah rumah itu ternyata tinggi," katanya. 

Emil berharap kasus Covid-19 di Jabar bisa segera menurun. Untuk itu, ia meminta masyarakat jangan meninggalkan protokol 5M. Sementara pemerintah tengah berupaya menghadirkan vaksinasi secara masif. 

"Semua juga sudah jenuh , semua juga sudah bosan tapi kalau nanti terjadi kedaruratan yang dirugikan kita juga. Kita harus WFH lagi dari rumah, mall ditutup lagi jam operasionalnya , jalan jalan dan sebagainya. Kita tidak menginginkan itu menjadi berkepanjangan," papar Emil. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement