REPUBLIKA.CO.ID, MANGGAR -- Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan potensi wisata geologi. Hal ini untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.
"Kita sudah mempersiapkan pusat informasi geologi untuk memudahkan wisatawan mendapatkan informasi secara utuh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Evi Nardi di Koba, Senin (14/6).
Ia menjelaskan, pengembangan wisata geologi juga seiring dengan sudah ditetapkannya Kabupaten Belitung Timur menjadi Unesco Global Geopark. Bahkan juga sudah meluncurkan empat paket wisata geologi yakni Geosite Open Pit Namsalu, Geosite Burung Mandi, Geosite Tebat Rasau dan Geosite Gunung Lumut.
Menurut dia, untuk mencapai kemajuan pariwisata, berkaitan erat dengan upaya pengemasan melalui paket wisata. Paket wisata akan menjadi media wisatawan untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman.
"Paket wisata disusun tidak hanya memperhatikan keamanan dan kenyamanan dalam pengembangan destinasi akan tetapi juga sudah menerapkan protokol kesehatan dan standarisasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromental Sustainability) yang sudah ditetapkan oleh Kemenparekraf," jelasnya.
Ia juga mengatakan, bahwa paket wisata dibentuk sebagai upaya penyebarluasan nilai-nilai pengetahuan lokal sehingga menjadi pengalaman yang berharga bagi wisatawan yang berkunjung.
"Pusat informasi geologi Pulau Belitung meliputi ruang audiovisual, area introduksi, tatanan geologi, area granit, lajur timah dan penambangan timah, batu satam, area potensi sumber daya geologi di Belitung, pemanfaatan dan geokonservasi dan taman batu," jelasnya.