REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut sejumlah sektor siap melakukan ekspansi seiring dengan mulai pulihnya perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut tecermin dari tren simpanan yang bergeser dari deposito ke giro.
"Adanya pergersean komposisi simpanan dalam bentuk giro ini menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi. Artinya, sektor tersebut sudah siap melakukan ekspansi," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, Senin (14/6).
Adapun beberapa sektor yang sudah mulai memindahkan simpanannya ke dalam bentuk giro yaitu otomotif, perkayuan, jasa konstruksi, tekstil, properti dan telekomunikasi. Menurut Purbaya, ini merupakan perkembangan yang positif yang selalu diamati LPS di pasar.
Purbaya optimistis perekonomian Indonesia akan terus membaik ke depannya. Meski secara tahunan ekonomi masih tumbuh negatif, secara kuartalan ekonomi Indonesia sudah tumbuh positif terhitung sejak kuartal III 2020 hingga kuartal I 2021.
"Ini menunjukkan upaya kita sudah membawa perekenomian Indonesia ke arah yang benar," kata Purbaya.
Salah satu upaya yang telah ditempuh oleh LPS yaitu melalui kebijakan tingkat bunga penjaminan mengikuti sinyal yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI). Selama 2021, LPS telah memangkas tingkat bunga penjaminan sebesar 50 bps.
"Jadi kebijakan suku bunga penjaminan LPS sekarang sangat responsif dan selalu mengikuti sinyal yang diberikan oleh bank sentral," kata Purbaya.
Selama April 2021, total simpanan bank umum naik sebesar Rp 669,79 triliun atau naik 10,79 persen (yoy). Ini didorong oleh kenaikan pada seluruh saldo simpanan. Simpanan dengan saldo di atas Rp 5 miliar naik paling besar sebesar Rp 432,96 triliun atau tumbuh 14,68 persen.
Sementara itu, total simpanan yang berjumlah Rp 2 miliar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 212,58 triliun atau tumbuh 7,89 persen. Adapun total simpanan dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar naik sebesar Rp 457,21 triliun atau tumbuh 13,02 persen.