REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Markis Kido memang sudah tidak aktif lagi sebagai pemain yang membela nama Indonesia. Dia juga tidak termasuk dalam tim pelatih di Pelatnas bulu tangkis Indonesia yang ada di Cipayung Jakarta Timur.
Namun Markis Kido yang meninggal dunia pada Senin (14/6) malam akibat serangan jantung saat sedang bermain bulu tangkis, hingga kini masih aktif menjadi pelatih salah satu klub bulu tangkis terbesar Indonesia, Jaya Raya Jakarta.
Dengan sentuhannya banyak pemain muda Jaya Raya Jakarta yang berpotensi menjadi pemain besar di kemudian hari. Jadi wafatnya Markis Kido adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia bulu tangkis Indonesia.
Kabid Humas PBSI Broto Happy ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (14/6) mengatakan, "Hari ini keluarga besar bulutangkis Indonesia sangat berduka dengan berpulangnya pahlawan bulutangkis Markis Kido yg telah berulang kali mengharumkan Merah Putih di panggung bulutangkis dunia."
"Meninggalnya Kido merupakan sebuah kehilangan besar bagi dunia bukutangkis Indonesia,” lanjut Broto Happy
Broto Happy menambahkan, "Dengan prestasi seperti juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Bejing 2008 dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan, nama Kido begitu harum di pentas dunia,” katanya.