REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Polandia Paulo Sousa menyoroti kelalaian barisan pemainnya di lini belakang seusai dikalahkan Slovakia 1-2 dalam laga pembuka Grup E Euro 2020 di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia, Selasa (15/6) dini hari WIB. Hal yang paling kentara di mata Sousa adalah proses gol kedua Slovakia yang dicetak Milan Skriniar.
Skriniar, bek tengah Inter Milan, itu berdiri bebas tanpa kawalan di dalam kotak penalti Polandia.
"Idenya adalah kami ingin menjadi protagonis pertandingan ini, menguasai bola dan menciptakan peluang, kami relatif bisa melakukannya," kata Sousa selepas laga dikutip dari laman resmi UEFA. "Memang kami seharusnya bisa melakukannya dengan lebih baik. Kami harus lebih berani, terutama di lini belakang."
Menurut Sousa, timnya sudah bekerja menyiapkan strategi agar Skriniar tidak lepas dari kawalan, dan tiba-tiba Skriniar berdiri bebas dalam situasi sepak pojok. "Saya harus meninjau situasi itu untuk memahami bagaimana dia bisa berdiri bebas tanpa kawalan," ujarnya menambahkan.
Gol Skriniar membuat kerja keras Polandia menyamakan kedudukan di awal babak kedua lewat Karol Linetty lenyap begitu saja. Tak hanya itu, Polandia harus melanjutkan permainan dengan 10 pemain lantaran Grzegorz Krychowiak juga bisa tidak membantu tim lagi.
Kekalahan ini jelas membuat Sousa mendapat sorotan dari publik Polandia, mengingat ia baru ditunjuk oleh Asoasiasi Sepak Bola Polandia (PZPN), pada Januari lalu menggantikan Jerzy Brzeczek yang sebetulnya mampu mengantarkan negara itu ke babak utama Euro 2020.
Dengan hasil ini, Sousa yang baru enam kali mendampingi Polandia memiliki rekam jejak sekali menang, tiga kali imbang, dan dua kekalahan. "Bukan hanya orang Polandia yang kecewa. Saya juga kecewa, seluruh skuad kecewa, sebab kami seharusnya tidak kalah dengan cara seperti ini," kilahnya.
Posisi Sousa mungkin akan semakin disorot, mengingat Polandia selanjutnya akan menghadapi tim unggulan sekaligus salah satu tuan rumah, Spanyol, di La Cartuja, Sevilla, pada Sabtu (19/6).