REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berdasarkan studi, para peneliti menyimpulkan jika sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga pilek menjadi gejala paling umum yang terkait dengan varian Delta Covid-19. Menurut Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College, London, yang memimpin penelitian, varian yang pertama terdeteksi di India itu bisa diibaratkan ‘flu yang buruk’.
"Covid berbeda sekarang, lebih seperti flu yang buruk. Orang mungkin mengira mereka baru saja terkena flu musiman, dan mereka masih pergi ke pesta, kami pikir ini memicu banyak masalah," katanya dikutip dari The Guardian, Selasa (15/6).
Spector menambahkan, varian Delta membuat batuk menjadi gejala paling umum kelima. Sedangkan, hilangnya penciuman tidak masuk dalam 10 besar gejala yang ada.
Menurut data yang ada, Spector menambahkan, varian Delta setidaknya 40 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris. Varian ini juga membuat vaksin menjadi kurang efektif, terutama jika seseorang yang terjangkit hanya mendapat satu dosis.
"Saya pikir pesannya di sini adalah, jika Anda masih muda dan mengalami gejala yang lebih ringan, itu mungkin hanya terasa seperti pilek atau perasaan ringan tetap di rumah dan lakukan tes," kata Spector.
Di Inggris, berdasar data hingga 10 Juni lalu, peningkatan kasus Delta lebih tinggi terjadi pada populasi yang tidak divaksinasi di Inggris. Kasus meningkat paling banyak pada kelompok usia 20-29, dan kelompok usia 0-19 berada di belakangnya. Pengumpulan data itu dilakukan sejak 23 Mei hingga 5 Juni.