Selasa 15 Jun 2021 06:27 WIB

Pelaku Pembunuhan Keluarga Muslim Kanada Didakwa Terorisme

Polisi menuduh insiden itu adalah serangan terencana yang menargetkan umat Islam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Pelaku Pembunuhan Keluarga Muslim Kanada Didakwa Terorisme. Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban Islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Pelaku Pembunuhan Keluarga Muslim Kanada Didakwa Terorisme. Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban Islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jaksa pada Senin mendakwa Nathaniel Veltman karena mengemudi dan membunuh empat anggota keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada. Penuntut mengatakan, empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama yang dilakukan Veltman merupakan tindakan terorisme.

Jaksa telah meningkatkan tuduhan tersebut sesuai hukum pidana Kanada. Polisi menuduh insiden itu adalah serangan terencana yang menargetkan umat Islam. Veltman juga menghadapi satu tuduhan percobaan pembunuhan karena aktivitas terorisme.

Baca Juga

Tuduhan yang ditingkatkan diajukan ketika Veltman membuat penampilan pengadilan singkat melalui video. Dia belum memasukkan pembelaan.

Para korban, yaitu Salman Afzaal (46 tahun); istrinya, Madiha Salman (44); putrinya, Yumna (15); dan nenek Talat Afzaal (74) tewas saat tengah berjalan di trotoar pada 6 Juni lalu. Sementara itu, anaknya, Fayez, berumur sembilan tahun menderita luka serius.

Insiden tersebut membuat gempar penduduk Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan kesedihannya pada pekan lalu di parlemen ketika para politikus memberikan penghormatan kepada para korban. Pertama, dengan mengheningkan cipta dan rangkaian kata-kata.

“Akhir-akhir ini, banyak orang Kanada menikmati jalan-jalan sore untuk mendapatkan sedikit udara segar setelah seharian di rumah selama pandemi ini. Pada Ahad di London, Ontario, itulah yang dilakukan seorang nenek, dua orang tua, dan dua anak, tapi tidak seperti malam lainnya. Keluarga ini tidak pernah pulang,” kata Trudeau.

Trudeau menyebut serangan ini bukan kecelakaan, melainkan serangan teroris yang dimotivasi oleh kebencian. Ketua Partai Konservatif Erin O’Toole mengatakan, kebebasan beribadah harus terhindar dari rasa takut dan setiap orang Kanada memiliki hak itu.

Dilansir Daily Sabah, Selasa (15/6), Fayez bersekolah di London Islamic School dan saudara perempuannya Yumna lulus dari sekolah tersebut tahun lalu. Yumna merupakan siswa kelas sembilan di Oakridge Secondary School.

Sementara itu, ibu mereka, Madiha, menyelesaikan pendidikan pascasarjana dalam bidang teknik sipil dan lingkungan agar bisa mendapatkan pekerjaan dan menggarap isu lingkungan. Sang ayah, Salman, digambarkan sebagai orang yang rendah hati dan terlibat dalam proyek-proyek masjid setempat.

https://www.dailysabah.com/world/americas/canada-charges-suspect-with-terrorism-for-islamophobic-attack

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement