Selasa 15 Jun 2021 07:20 WIB

Kasus Covid Naik, Tito: Masyarakat Agak Kendor Pakai Masker

Akibat kasus covid-19 naik, PPKM mikro diperpanjang hingga 28 Juni.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Satgas penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Besar menjaring warga yang tidak memakai masker pada razia protokol kesehatan (prokes) di jalan nasional Banda Aceh - Meulaboh, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Ahad (13/6/2021). Warga yang terjaring razia prokes dilakukan swab antigen dan diberi kesempatan untuk mendapat vaksin sinovac sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dan percepatan penanganan pandemi yang kasusnya terus mengalami peningkatan di daerah itu.
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Tim Satgas penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Besar menjaring warga yang tidak memakai masker pada razia protokol kesehatan (prokes) di jalan nasional Banda Aceh - Meulaboh, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Ahad (13/6/2021). Warga yang terjaring razia prokes dilakukan swab antigen dan diberi kesempatan untuk mendapat vaksin sinovac sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dan percepatan penanganan pandemi yang kasusnya terus mengalami peningkatan di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan agar masyarakat tidak lelah dan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Kenaikan tren penularan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir disinyalir akibat masyarakat abai dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan agar masalah masker ini terus-menerus digencarkan, jangan kendor karena terlihat memang agak kendor dibanding awal-awal kita aktif membagikan masker, kampanye masker," ujar Tito dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6).

Baca Juga

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro kembali diperpanjang dan berlaku mulai 15-28 Juni 2021. Berdasarkan analisa dan evaluasi, pemerintah melihat adanya kecenderungan kejenuhan dalam penerapan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi) di tengah masyarakat.

5M merupakan senjata utama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, disamping upaya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Tito meminta kepala daerah gencar mengaktifkan kembali kampanye penggunaan masker dan penegakan hukum dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

“Ini mungkin yang perlu dibangkitkan kembali untuk 5M ini, kita tidak boleh lelah, kita harus kuat, terutama Pemerintah untuk menjadi motor agar masyarakat tetap bangkit, untuk tidak lelah dan tidak lengah," kata Tito.

Sehubungan dengan perpanjangan penerapan PPKM Mikro, terdapat pengaturan yang harus mempertimbangkan perkembangan zonasi risiko wilayah di masing-masing daerah. Misalnya saja bagi daerah dengan zona merah, diminta untuk menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah sebesar 75 persen yang diatur secara bergiliran. Kapasitas tempat ibadah yang dibatasi 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan anjuran beribadah dari rumah.

Kebijakan perpanjangan PPKM mikro merupakan upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun, masyarakat juga diminta tak lelah dan tak lengah untuk menjaga diri dan keluarga dari penyebaran virus, dengan menerapkan protokol kesehatan dan 5M.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement