REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dengan selesainya pemugaran, Masjid Enez Fatih yang bersejarah di provinsi barat laut Edirne, Turki akan dibuka kembali setelah 56 tahun. Masjid yang telah ditutup sejak 1965 itu akan dibuka untuk jamaah dan pengunjung pada September mendatang.
Dilansir di Daily Sabah, Selasa (15/6), bangunan yang juga dikenal sebagai Hagia Sophia of Enez ini diperkirakan dibangun oleh Kekaisaran Byzantium pada abad ke-12. Dibangun sebagai gereja, kemudian diubah menjadi masjid setelah Sultan Ottoman Mehmed II (Mehmed Sang Penakluk,)menaklukkan kota Enez di provinsi Edirne modern.
Kota tersebut saat itu dimiliki oleh Genoa pada saat itu. Pulau Thassos, Lemnos, dan Samothrace juga dimiliki Genoa pada 1456.
Sebuah mihrab, yaitu ceruk berbentuk setengah lingkaran di dinding masjid menunjukkan kiblat. Mihrab dibangun di sebelah tenggara bangunan bersama dengan mimbar di barat serta menara yang terbuat dari batu potong.
Bagian dari masjid diperbaiki beberapa kali pada 1700-an selama periode Ottoman. Sayangnya, beberapa bagian hancur dalam gempa bumi pada 1965. Masjid tidak diperbaiki setelah bencana alam dan secara bertahap kondisinya memburuk dari waktu ke waktu.
Direktorat Jenderal Yayasan memasukkan masjid ini dalam program restorasi pada 2015. Sebagai bagian dari restorasi direktorat, penelitian rinci dilakukan melalui pemindaian laser dan analisis material serta tes sonik dan seismik.
Setelah rekonstruksi masjid disetujui oleh Dewan Regional Pelestarian Warisan Budaya Edirne, pekerjaan mulai dilakukan pada 2016. Karena masjid ini terletak di Kastil Enez, yang merupakan situs arkeologi tingkat pertama, restorasi dilakukan dengan cermat.
Pada awal pemugaran, fondasi masjid diperkuat. Kemudian, pekerjaan konstruksi dimulai pada dinding dan peletakan marmer. Selain itu, sistem pemanas dan pendingin dipasang di dalam masjid.
https://www.dailysabah.com/arts/turkeys-hagia-sophia-of-enez-to-reopen-for-worship/news