REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Israel yang baru Yair Lapid menyerang kebijakan luar negeri mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia mengatakan di bawah Netanyahu Israel mengabaikan panggung internasional dan merusak hubungan dengan beberapa sekutu termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Kami mengabaikan banyak hubungan dan terlalu banyak pemerintahan yang kami musuhi, meneraki semua orang anti-Semit bukan kebijakan atau rencana kerja, bahkan terkadang terasa benar," kata Lapid saat memberi pidato di kementeriannya, seperti dikutip Sputnik News, Selasa (15/6).
Lapid mengungkapkan karena tindakan kabinet sebelumnya Israel memiliki hubungan 'bermusuhan' dengan Eropa. Ia mengatakan Netanyahu turut bertanggung jawab melanggengkan urusan hubungan antara luar negeri ini.
Ia mengatakan kesalahan menteri luar negeri dan perdana menteri yang terdahulu dapat terlihat pada hubungan Israel dengan sekutu terbesarnya yakni AS. Ia mengatakan Netanyahu melakukan 'judi yang ceroboh dan berbahaya' dengan fokus 'eksklusif pada Partai Republik, mengabaikan Partai Demokrat'.
"Sekarang kami sendiri berhadapan dengan Partai Demokrat di Gedung Putih, Senat dan House of Representative marah, kami harus mengubah cara kami bekerja sama dengan mereka," katanya.