Selasa 15 Jun 2021 13:38 WIB

Setiap Kecamatan Kota Bandung Diminta Punya Tempat Isolasi

Tempat isolasi mandiri ini harus memenuhi kriteria yang mendukung warga.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Fakhruddin
Setiap Kecamatan Kota Bandung Diminta Punya Tempat Isolasi (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Setiap Kecamatan Kota Bandung Diminta Punya Tempat Isolasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung meminta setiap kecamatan untuk memiliki tempat isolasi mandiri sendiri. Dari 30 kecamatan, hanya ada 15 kecamatan yang baru memiliki tempat isolasi mandiri.

Kepala Bagian Pemerintah Umum Kota Bandung, Hendrawan Setia Wiwaha menyebut sempat melakukan monitor pada tempat isolasi mandiri di Babak Ciparay. Dia menyebut kondisi tempat isolasi layak digunakan bagi warga sekitar yang memerlukan tempat isolasi mandiri.

"Di sana ada dua rumah yang dipakai, Alhamdulillah di sana ada tempat tidur, wc dan fasilitas pendukung lainnya," kata Hendrawan di Balai Kota Bandung, Selasa (15/6).

Hendrawan menyebut tempat isolasi mandiri ini harus memenuhi kriteria yang mendukung warga dengan orang tanpa gejala agar cepat pulih. Di antaranya adalah sirkulasi udara, pencahayaan, dan toilet pribadi.

"Jadi itu sudah ada SOP-nya sendiri melalui puskesmas sesuai Dinas Kesehatan Kota Bandung," kata Hendrawan.

Hendrawan menyebut 30 kecamatan diminta untuk memiliki tempat isolasi mandiri masing-masing. Mengingat lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung yang kian masif.

"Kami minta seluruh camat untuk setiap wilayah menyiapkan ruang isoman, mudah-mudahan semua kecamatan punya tempat isoman, minimal satu dulu saja," kata Hendrawan.

Hendrawan menyebut tempat isolasi mandiri itu bisa menjadi antisipasi bila tempat isolasi mandiri dari pemerintah penuh. Sehingga ketika terjadi lonjakan, setiap kecamatan sudah siap untuk membantu warganya.

"Sementara dari 30 kecamatan terus berupaya, antisipasi lonjakan pandemi, tempat-tempat ini bisa digunakan, kalau tempat pemerintah sudah penuh, ya ini antisipasinya," kata Hendrawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement