Selasa 15 Jun 2021 14:16 WIB

Projo Tegaskan Solid dan Tunggu Arahan Jokowi

Projo akan terus memantau dan mengamati perkembangan dinamika politik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi.
Foto: Republika/Wihdan H
Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi menegaskan pihaknya saat ini masih solid di tengah isu yang berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Projo disebutnya sebagai relawan yang terorganisir dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Intisari perjuangan kami adalah setia di garis rakyat. Seluruh dan segenap pikiran, hati, dan tindakan Projo adalah hanya untuk negeri, hanya untuk rakyat," ujar Budi kepada wartawan, Selasa (15/6).

Projo, kata Budi, juga solid di tengah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di periode keduanya saat ini. Ia membantah, jika ada perpecahan di internal yang membuat relawan pecah dan pergi.

"Platform politik Projo adalah platform Jokowi," ujar Budi.

Adapun terkait persiapan jelan Pilpres 2024, Projo akan terus memantau dan mengamati perkembangan dinamika politik, sesuai dengan arahan Jokowi. Projo dipastikannya akan melaksanakan instruksi tersebut.

"Jokowi itu pemimpin yang dikandung dan dilahirkan dari rahimnya rakyat. Jadi siapapun yang setia terhadap perjuangan dan nasib rakyat, pasti akan terus bersatu dan solid mendukung Jokowi," ujar Budi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para relawan yang membawanya memenangi pilpres agar menunggu dan melihat peta politik menjelang pesta demokrasi 2024 nanti. Jokowi menyampaikan pernyataan itu saat membuka Rapimnas Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, sebagai organisasi relawan yang mengusung Jokowi dalam pilpres sebelumnya. 

"Saya banyak ditanya relawan di mana mana. Mereka bertanya kepada saya, Pak apa arahan Bapak kepada kami dalam menghadapi pilpres 2024? Di kesempatan yang baik ini ingin saya sampaikan, sabar. Sabar dulu. Ojo kesusu," ujar Presiden Jokowi dalam sambutan Rapimnas Seknas Jokowi yang digelar Sabtu (12/6). 

Menurut Jokowi, masih ada cukup waktu bagi para pendukungnya untuk melihat konstelasi politik dan peta politik menjelang pemilihan presiden tiga tahun lagi. "Mari kita pelajari bersama konstelasi politik kita pelajari bersama sama peta politiknya dengan baik," katanya. 

Jokowi mengingatkan, relawan Jokowi terbilang 'seksi' dan berpotensi untuk ditarik untuk bergabung kembali sebagai tim pemenangan oleh siapapun yang nanti bakal maju dalam pilpres 2024. Alasannya, relawan Jokowi terbukti sukses membawanya menjadi presiden dua periode berurutan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement