Shelter UII Mulai Diisi Sejumlah Pasien Isolasi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Gedung Rusunawa UII di Sleman, Yogyakarta, Senin (7/6). Pemkab Sleman akan menjadikan Rusunawa UII menjadi salah satu shelter isolasi Covid-19. Namun, penyiapan Rusunawa UII ini untuk antisipasi jika shelter Covid-19 yang sudah ada penuh. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Shelter Covid Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta telah diresmikan pada 14 Juni 2021. Walau rencananya baru menerima pasien-pasien tanpa gejala dan gejala ringan 15 Juni 2021, namun shelter ternyata sudah menerima pasien sejak hari pertama.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengungkapkan, Shelter UII mulai menerima pasien OTG pada Senin (14/6) sore. Pasien masuk delapan orang, dengan sisa tempat tidur 64. "Pengrujuk Puskesmas Ngaglik, Puskesmas Depok, dan Puskesmas Tempel," kata Makwan, Selasa (15/6).
Rektor UII, Prof Fathul Wahid memastikan, pasien-pasien yang menjalani isolasi di Shelter UII tidak dipungut biaya. Sebab, ia menerangkan, untuk operasional mereka didukung donatur-donatur, termasuk melalui Sambatan Jogja (Sonjo).
Misalnya, Sonjo memiliki jaringan-jaringan pasar, sehingga bisa dimanfaatkan untuk bisa membeli di sana dalam memenuhi kebutuhan pasien-pasien isolasi. Lalu, petugas-petugas yang bertugas dipastikan sudah mendapat pelatihan.
"Ada dokter on call, dokter jaga, cleaning service, satpam dan tenaga logistik, serta didukung BPBD dan Tagana, semua mendapat pelatihan. Paramedis semua dari Dinkes Sleman yang pernah di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang," ujar Fathul.
Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo menekankan, warga yang dirawat di Shelter UII memang tidak perlu biaya. Pembiayaan datang dari UII didukung Sonjo serta sebagian dari Pemkab Sleman dengan anggaran APBD yang kini untuk tiga shelter.
Joko menjelaskan, relawan-relawan kesehatan yang ditempatkan di UII memang diambil dari mereka yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Karenanya, diambil tiga orang dari asrama haji dan tiga orang dari Rusunawa Gemawang.
Joko mengaku bersyukur, tambahan Shelter UII akan membantu penanganan warga yang ada di bagian utara Sleman agar tidak terlalu jauh. Sebab, belajar dari kasus-kasus sebelumnya banyak warga yang menolak isolasi ke shelter yang jauh.
"Jadi, kalau warga yang akan diisolasi dari utara kita arahkan ke sini, tidak menunggu asrama haji dan Rusunawa Gemawang, di sana yang dari selatan saja," katanya.