Selasa 15 Jun 2021 16:46 WIB

Puluhan Santri di Majalengka Positif Covid-19

Saat ini, 35 santri tersebut melaksanakan isolasi di dalam pesantren.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan sekitar Pondok Pesantren (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan sekitar Pondok Pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qur'aniyah Kecamatan/Kabupaten Majalengka, dinyatakan positif Covid-19. Penerapan protokol kesehatan (prokes) sebelumnya telah diterapkan secara ketat di ponpes tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah Majalengka, KH Yuyud Aspiyudin, menyebutkan, ada 35 santrinya yang dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, para santri tersebut melaksanakan isolasi di dalam pesantren. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

Yuyud menyatakan, para santri saat ini dalam kondisi sehat. Mereka pun tetap tenang dan ceria. "Untuk santri yang negatif, kita karantina di pesantren (secara terpisah)," kata Yuyud, Selasa (15/6).

Yuyud mengaku, tidak mengetahui secara pasti dari mana sumber paparan Covid-19 di lingkungan pesantrennya. Pasalnya, pihaknya sudah menerapkan prokes secara ketat. Bahkan, selama setahun terakhir, proses pembelajaran santri dilakukan dengan tidak tatap muka secara langsung.

Menurut Yuyud, para santri tetap belajar di pondok. Sedangkan gurunya tetap di rumah (Work From Home). Pembelajaran dilakukan dengan pemberian tugas oleh guru, tanpa melakukan tatap muka.

Yuyud pun melarang para santri pulang ke rumahnya masing-masing. Kalaupun ada santri yang terpaksa pulang karena ada keperluan keluarga yang mendesak, mereka diharuskan membawa hasil tes antigen saat datang kembali ke pesantren.

"Jadi prokes ini sangat kami perhatikan demi kesehatan santri," ucap Yuyud.

Namun, lanjut Yuyud, ikhtiar maksimal yang dilakukannya tetap kembali kepada takdir Allah SWT. Paparan Covid-19 di lingkungan pesantrennya pertama kali terdeteksi saat ada seorang santri yang sakit flu.

Setiap hari, jumlah santri yang sakit flu itu ternyata terus bertambah. Bahkan, dalam sehari bisa ada penambahan enam santri yang sakit. Merasa curiga dengan kondisi itu, pihak pesantren memutuskan untuk melakukan tes antigen kepada yang sakit dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19.

Pihak pesantren lantas meminta bantuan kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat. Permintaan itu langsung direspon dan akhirnya dilakukan tes antigen kepada seluruh santri. Hasilnya, ditemukan ada 35 yang positif Covid-19. Saat ini, mereka hanya menjalani isolasi di pesantren karena tidak mengalami gejala berat.

Yuyud pun mengapresiasi perhatian yang diberikan berbagai pihak terhadap musibah yang kini tengah menimpa para santrinya. Perhatian itu salah satunya diberikan oleh jajaran Kodim 0617 Majalengka, yang memberikan bantuan berupa ramuan herbal Wedang Uwuh Sereh Wangi.

"Ketika Pak Dandim malam-malam datang (memberikan wedang uwuh), langsung kami seduh dan berikan ke santri yang positif. Alhamdulillah, paginya mereka sudah langsung ceria dan bisa senam di tempat. Kelihatannya mereka senang dan bahagia," tutur Yuyud.

Dandim 0617 Majalengka, Letnan Kolonel (Inf) Andik Siswanto, menyatakan, pihaknya memberikan Wedang Uwuh Sugih Mukti secara gratis sebagai ikhtiar agar para santri itu bisa segera sembuh dari paparan Covid-19.

"Tadi malam (Senin malam) saya dan kepala BPBD Majalengka langsung mendatangi pondok pesantren (Al-Qur'aniyah) dan membagikan ramuan herbal Wedang Uwuh. Ini sebagai ikhtiar agar para santri kembali sembuh dari paparan Covid-19,’’ tukas Andik.

Selama ini, Wedang Uwuh Sugih Mukti yang dibuat oleh Kodim 0617 Majalengka dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bisa melawan paparan Covid-19. Pasalnya, ramuan itu terdiri dari rempah-remah herbal yang mampu menangkal dan melawan virus.

"Jaga imunitas tubuh agar tidak lemah dan jangan lupa terapkan protokol kesehatan secara disiplin. Pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan hindari kerumunan. Semoga kita bisa sama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tandas Andik. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement