Selasa 15 Jun 2021 19:30 WIB

Laporan: Tentara Bayaran Rusia Bunuh Warga Sipil di RAT

Insiden penembakan terjadi di sebuah Masjid At Taqwa ketika tentara memburu Seleka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Peta Afrika Tengah
Foto: timeslive.co.za
Peta Afrika Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Tentara bayaran Rusia dilaporkan terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Republik Afrika Tengan (RAT). Hal itu terjadi saat mereka berusaha membantu militer RAT, yakni FACA, menumpas kelompok pemberontak bernama Seleka.

CNN dan The Sentry menginvestigasi beberapa insiden terkait hal itu. The Sentry adalah kelompok investigasi independen yang didirikan George Clooney dan John Prendergast. Dalam pekerjaannya, The Sentry fokus mengikuti aliran uang yang terkait dengan kekejaman massal.

Baca Juga

Salah satu lokasi insiden pembunuhan warga sipil oleh FACA dan tentara bayaran Rusia yang disambangi CNN-The Sentry adalah Bambari. Fatouma (nama rekaan) adalah saksi sekaligus korban yang diwawancara.

Fatouma mengungkapkan, pada 15 Februari lalu, tepatnya saat petang, dia dan anaknya tengah berada di rumah. Tiba-tiba terdengar berondongan tembakan. Disergap ketakutan, Fatouma bersama anaknya kemudian bergegas ke masjid terdekat (Masjid at-Taqwa) dengan maksud mengamankan diri.

Selain dia dan anaknya, puluhan warga lainnya, terdiri dari wanita, pria, dan anak-anak, turut berlindung di masjid tersebut. Alih-alih aman, mereka justru menjadi sasaran penembakan.

Dua anak Fatouma turut tertembak, tapi berhasil selamat. "Itu (pelaku penembakan) adalah orang Rusia dan FACA," kata Fatouma, dilaporkan laman CNN, Selasa (15/6).

Tentara bayaran Rusia, dengan dukungan satu helikopter tempur, menyerang lingkungan tersebut dengan tujuan memburu kelompok pemberontak Seleka. Namun Fatouma menyebut, tak ada satu pun anggota Seleka di masjid tempat mereka berlindung.

"Itu hanya populasi sipil yang mereka bunuh. Kami bahkan tidak melihat jasad anggota Seleka di lantai. Itu anak-anak kami yang mereka bunuh," kata Fatouma..

Sumber lokal lainnya mengatakan, ada kemungkinan anggota Seleka turut bersembunyi di masjid yang sama dengan Fatouma. Namun mereka tak bersenjata.

Insiden di Bambari adalah satu dari puluhan peristiwa yang diselidiki CNN dan The Sentry. Pada 2017, Dewan Keamanan PBB mencabut embargo senjata terhadap RAT. Mereka juga menyetujui pengerahan 175 pelatih Rusia untuk militer lokal.

Seorang mantan perwira intelijen militer Rusia, Valery Zakharov, menjadi penasihat keamanan Presiden RAT Faustin-Archange Touadera. Namun, semua kecuali lima pelatih yang tiba, bersama dengan pasokan senjata dalam jumlah besar, bukanlah militer Rusia.

Mereka adalah kontraktor swasta yang disewa perusahaan yang terkait oligarki Rusia, yakni Yevgeny Prigozhin. Dia diketahui memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin.  Dalam laporannya, CNN belum menyertakan pernyataan atau keterangan dari Rusia perihal insiden pembunuhan warga sipil di RAT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement