Rabu 16 Jun 2021 06:57 WIB

Kadisnaker Kab Bandung dan 9 Orang Stafnya Terpapar Covid-19

Kadisnaker kini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah termasuk seluruh stafnya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Seorang tenaga kesehatan memberikan obat bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di Gedung BLK, Manggahang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (13/6/2021). Data pusat informasi COVID-19 Kabupaten Bandung mencatat, per 12 Juni 2021 total kasus terkonfirmasi sebanyak 15.652 kasus dengan kasus rawat sebanyak 1.517 kasus, 13.870 terkonfirmasi sembuh dan 265 terkonfirmasi meninggal.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang tenaga kesehatan memberikan obat bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di Gedung BLK, Manggahang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (13/6/2021). Data pusat informasi COVID-19 Kabupaten Bandung mencatat, per 12 Juni 2021 total kasus terkonfirmasi sebanyak 15.652 kasus dengan kasus rawat sebanyak 1.517 kasus, 13.870 terkonfirmasi sembuh dan 265 terkonfirmasi meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung, Rukmana dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 bersama 9 orang stafnya di kantor. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Betul saya terpapar Covid-19 dan staf saya juga ada sekitar 9 orang," ujar Kepala Disnaker Kabupaten Bandung, Rukmana saat dikonfirmasi, Selasa (15/6).

Ia mengaku saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah termasuk seluruh stafnya. Hasil tersebut diperoleh usai dirinya bersama stafnya yang lain tersebut menjalani tes uji usap PCR.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr Grace Mediana membenarkan informasi tentang Kadisnaker dan beberapa stafnya terkonfirmasi positif Covid-19. Informasi hal tersebut diperolehnya baru hari ini. "Iya katanya, saya juga baru dapat infonya. Infonya belum dapat pasti, beberapa hari lalu baru ketemu," katanya.

Terkait dengan level kewaspadaan wilayah Kabupaten Bandung yang berada di zona merah, ia menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat. Selain itu, penilaiannya dilihat dari angka kasus Covid-19 aktif.

Selain itu, kasus warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 serta ketersediaan tempat tidur. Pihaknya saat ini terus melakukan upaya tes uji usap PCR, antigen, pelacakan dan penanganan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement