Selasa 15 Jun 2021 20:43 WIB

UEA Bangun Rumah Keluarga Ibrahim di Abu Dhabi

Rumah Keluarga Ibrahim menjadi simbol toleransi yang menjadi visi UEA.

Red: Agung Sasongko
Desain Rumah Keluarga Ibrahim di Abu Dhabi
Foto: gulfnews
Desain Rumah Keluarga Ibrahim di Abu Dhabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan proyek Pulau Saadiyat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) mencapai 20 persen. Pulau ini akan menjadi simbol toleransi dengan ditandai kehadiran Rumah Keluarga Ibrahim.

Rumah Keluarga Ibrahim ini terinspirasi oleh Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan yang ditandatangani Paus Fransiskus saat mengunjungi ke UEA pada Februari 2019. Paus Fransiskus, Kepala Gereja Katolik Roma dan Imam Besar Al Azhar, Ahmed El Tayeb, memantau secara langsung perkembangan proyek tersebut. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2022. 

Baca Juga

Sebuah Komite Tinggi Persaudaraan Kemanusiaan (HCHF), sebuah komite independen yang mewakili para pemimpin tiga agama, dibentuk guna mengawasi pelaksanaan pembangunan. Rumah Keluarga Ibrahim sendiri dirancang oleh, Sir David Adjaye, arstitek Inggris keturunan Ghana.

Nantinya, desain proyek ini akan menggambarkan nilai-nilai agama Abrahamik, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi. Desain proyek ini pertama kali diresmikan oleh Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri UEA dan Kerjasama Internasional New York pada 2019. Desain itu selanjutnya dipresentasikan kepada Paus Fransiskus dan Imam Besar selama pertemuan pada November 2019.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement