Rabu 16 Jun 2021 00:06 WIB

Kasau: Peremajaan Alutsista Berorientasi Kebutuhan

‘Ke depannya ada peremajaan alutsista tapi itu wewenang Kementerian Pertahanan.’

Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Foto: Prayogi/Republika.
Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan peremajaan alutsista di lingkungan TNI Angkutan Udara dipastikan berorientasi kepada kebutuhan masa depan. "Ke depannya kami sudah memperkirakan seperti apa (alutsista) yang kami butuhkan," katanya usai menghadiri latihan antar satuan jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas dengan sandi Jalak Sakti dan Hardha Marutha I di "Air Weapon Range" (AWR) Buding, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (15/6).

Menurut dia, rencana peremajaan alutsista memang sudah dilakukan pembahasan. Namun, hal tersebut lebih kepada wewenang atau ranah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Baca Juga

Dalam hal ini, ia menambahkan, TNI AU hanya mengajukan keperluan dan persyaratan yang dibutuhkan menyesuaikan dengan alutsista yang sudah tersedia dan keperluan atau kebutuhan alutsista ke depannya. "Memang ada ke depannya untuk peremajaan alutsista. Namun, itu wewenangnya lebih kepada Kementerian Pertahanan kami hanya mengajukan keperluan," katanya.

Ia menyebutkan, dalam pelaksanaan latihan antar satuan jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas dengan sandi Jalak Sakti dan Hardha Marutha I di "Air Weapon Range" (AWR) Buding pihaknya juga mengerahkan alutsista terbaru milik TNI AU yaitu dua unit pesawat tempur F-16 e-MLU (enhanced Mid-Life Up grade). "Tadi bisa disaksikan F-16 e-MLU sudah menunjukkan hasil dan perkenaan target sudah sangat tepat," ujar kasau.

Ia mengatakan, meskipun di tengah pandemi COVID-19 prajurit TNI Angkatan Udara tetap menggelar latihan guna menjaga kedaulatan udara NKRI meskipun belum diketahui rencananya. "Sedangkan untuk latihan Angkasa Yudha belum ditentukan tempatnya di mana namun perencanaannya sudah mulai latihan hampir seperti Jalak Sakit namun melibatkan satuan yang lebih besar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement