Selasa 15 Jun 2021 22:19 WIB

Tangani Pungli di Pelabuhan, Ini Rencana Kemenhub

Kemenhub bersama Pelindo II berkomitmen memberantas pungli di pelabuhan Priok

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pungutan liar (pungli) saat ini tengah menjadi sorotan di PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya untuk memberantas aksi pungli di pelabuhan.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pungutan liar (pungli) saat ini tengah menjadi sorotan di PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya untuk memberantas aksi pungli di pelabuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pungutan liar (pungli) saat ini tengah menjadi sorotan di PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya untuk memberantas aksi pungli di pelabuhan. 

"Kami selaku regulator di Kemenhub memastikan bahwa semua terminal di bawah koordinasi dari Pelindo II pusat dan Pelindo Cabang Tanjung Priok, kami solid dan kami terintegrasi semua menangani masalah ini dengan cara sistematis dan terstruktur," kata Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Wisnu Handoko dalam konferensi pers, Selasa (15/6). 

Wisnu memastikan untuk selanjutnya akan dilakukan pembahasan rencana aksi terkait penanganan pungutan liar. Dia mengatakan, Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dan Syahbandar Utama Tanjung Priok bersama dengan stakeholder pelabuhan berkomitmen untuk memberantas pungutan liar di wilayah kerjanya. 

Rencana aksi tersebut diantaranya yakni melakukan pemetaan atau mapping kerawanan lokasi terjadinya aksi premanisme dan pungli. Kemudian melakukan sosialisasi dan himbauan secara langsung, meningkatkan pengawasan dan penjagaan dengan penempatan personil keamanan pada titik macet, aksi preman dan pungli. 

"Para petugas ini nantinya akan melakukan peringatan dan penindakan kepada operator crane di terminal agar tidak meminta pungli dan sopir agar tidak memberikan setoran pungli," jelas Wisnu. 

Selanjutnya, di setiap titik poin pelayanan operasi yang masih menggunakan pertemuan fisik harus segera dipindahkan ke layanan berbasis digital. Khususnya, kata Wisnu, untuk billing, gate, dan tally di yard agar menghindari pungli antara petugas dengan sopir atau konsumen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement