Rabu 16 Jun 2021 06:13 WIB

KAI dan Bank Mandiri Kerja Sama Dukung Pelaku Usaha

Kerja sama ini merupakan sinergi BUMN yang penting dan langkah win win solution

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi:pembayaran digital - Karyawan menunjukkan kartu Co Branding Commuter Pay saat peluncuran di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Kartu prabayar hasil kolaborasi antara PT KAI dan Bank Mandiri itu akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran di semua moda transportasi dan belanja hanya dengan menggunakan satu kartu. Kartu tersebut dapat diperoleh di loket-loket stasiun kereta Commuterline mulai Oktober 2020.
Foto: Antara/Tahta Aidila
ilustrasi:pembayaran digital - Karyawan menunjukkan kartu Co Branding Commuter Pay saat peluncuran di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Kartu prabayar hasil kolaborasi antara PT KAI dan Bank Mandiri itu akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran di semua moda transportasi dan belanja hanya dengan menggunakan satu kartu. Kartu tersebut dapat diperoleh di loket-loket stasiun kereta Commuterline mulai Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan Bank Mandiri menyepakati kerja sama untuk membangkitkan perekonomian para pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dilkukan melalui Perjanjian Kerja Sama terkait pembiayaan kredit talangan (Kreta) kepada supplier/vendor KAI.

"Fasilitas ini dimaksudkan untuk mempercepat penerimaan pembayaran supplier atu vendor KAI sehingga dapat meningkatkan pengelolaan likuiditas," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/6). 

Salusra mengtakan, sinergi BUMN tersebut merupakan bentuk adaptif dan kolaboratif KAI di bidang pengelolaan keuangan untuk semakin meningkatkan pelayanan serta mempererat hubungan antara KAI dan seluruh stakeholders KAI. Dia menilai, kerja sama tersebut menunjukkan bahwa KAI tidak hanya berinovasi di bidang Angkutan Penumpang dan Barang, namun juga di aspek perusahaan lainnya.

“Kerja sama ini merupakan sinergi BUMN yang penting dan langkah win win solution untuk seluruh pihak,” tutur Salusra. 

Salusra mengatakan dukungan tersebut diberikan bagi para supplier arau vendor perusahaan. Termasuk juga para UMKM yang selama ini menjadi mitra KAI dalam hal penyediaan barang dan jasa perusahaan.

"Fasilitas ini diharapkan mampu memberikan efek positif bagi supplier atau vendor KAI ditengah pandemi Covid-19 yang berdampak kepada berbagai pelaku usaha," ujar Salusra. 

Sementara itu, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K Indriati mengatakan kerja sama tersebut merupakan sinergi strategis antar BUMN. Khususnya di bidang transportasi darat serta turut mendukung kesuksesan percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Susana mengatakan, Bank Mandiri menargetkan dapat menyalurkan kredit kepada supplier atau vendor KAI sebesar Rp 200 miliar dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya kerja sama antara kedua BUMN. Dia memastikan, Bank Mandiri siap mendukung pengembangan usaha serta rencana-rencana bisnis strategis dari Kereta Api Indonesia.

“Pembiayaan ini merupakan bentuk konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung sektor bisnis menengah mengingat program ini dapat membantu memberikan solusi permodalan bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 agar roda perekonomian dapat terus berjalan,”ungkap Susana. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement