Rabu 16 Jun 2021 06:45 WIB

PUPR Rampungkan Perbaikan Jembatan di Banten

Pembangunan jembatan gantung merupakan CSR perusahaan agar masyarakat berkembang

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Warga beraktivitas di bawah jembatan gantung yang telah dibangun di Desa Banjar Irigasi, Lebak, Banten, Selasa (15/6/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan 12 perbaikan jembatan yang sebelumnya rusak akibat diterjang bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak guna mempermudah akses masyarakat.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga beraktivitas di bawah jembatan gantung yang telah dibangun di Desa Banjar Irigasi, Lebak, Banten, Selasa (15/6/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan 12 perbaikan jembatan yang sebelumnya rusak akibat diterjang bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak guna mempermudah akses masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan perbaikan 12 jembatan di Provinsi Banten yang rusak pascabanjir bandang dan longsor pada Januari 2020. Selain itu, juga terdapat dua jembatan gantung yang merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bukaka Teknik Utama Tbk yang keseluruhannya diresmikan mantan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Selasa (15/6). 

Kalla dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jembatan gantung yang dilakukan PT Bukaka Teknik Utama merupakan bentuk tanggung jawab sosial dalam membantu pemerintah untuk mendorong masyarakat agar bisa maju dan berkembang. "Seperti di jembatan gantung ini, sebelum dilakukan perbaikan hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, sekarang meningkat bisa dilalui mobil kecil sehingga hasil pertanian seperti pisang dan sayur bisa didistribusikan untuk dijual dengan lancar sehingga menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Kalla dalam acara peresmian jembatan di Banten, Selasa (15/6). 

Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur dengan skema CSR dapat terwujud karena dorongan dan semangat Kementerian PUPR dalam melakukan pembangunan. Kalla memastikan, hubungan masyarakat, perusahaan dan pemerintah harus berjalan dengan baik. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan. "Terutama dalam beraktivitas menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," tutur Basuki. 

Pembangunan jembatan gantung yang dilaksanakan melalui skema CSR tersebut adalah Jembatan Gantung Desa Banjar Irigasi Kabupaten Lebak Gedong dan Jembatan Gantung Ciberang desa Sajiramekar. Kementerian PUPR dalam pembangunan kedua jembatan tersebut berkontribusi dalam membuat desain jembatan. 

Jembatan Gantung Desa Banjar Irigasi dibangun sepanjang 97 meter dan lebar 2,5 meter dengan biaya Rp 4,9 miliar sejak Maret 2020 hingga Agustus 2020. Sedangkan Jembatan Gantung Sajiramekar (92 meter) dibangun sejak Desember 2020-Mei 2021 dengan biaya Rp 2,9 miliar. 

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten Kementerian PUPR Wida Nurfaida mengatakan, dari 12 jembatan yang telah dirampungka oleh Kementerian PUPR, tujuh jembatan diantaranya merupakan jembatan gantung yang berperan sebagai akses konektivitas antar desa. "Total anggaran keseluruhannya sebesar Rp 39,76 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan telah rampung semuanya pada Juni 2020," ungkap Wida. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement