Rabu 16 Jun 2021 07:17 WIB

Satgas: Vaksinasi Covid-19 Ulang Dimungkinkan

Vaksinasi ulang dibutuhkan untuk memberikan proteksi lebih.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca saat vaksinasi massal di GOR UNY, Yogyakarta, Selasa (15/6). Satgas Covid-19 DIY terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Saat ini setiap hari sekitar 2 ribu penyuntikan vaksin Covid-19 di Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca saat vaksinasi massal di GOR UNY, Yogyakarta, Selasa (15/6). Satgas Covid-19 DIY terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Saat ini setiap hari sekitar 2 ribu penyuntikan vaksin Covid-19 di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 ulang bisa saja dilakukan kepada seseorang yang telah menerima dosis lengkap. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, warga yang bisa melakukan vaksinasi ulang adalah mereka yang tingkat titer antibodi terhadap Covid-19 belum cukup tinggi.

"Seharusnya semakin tinggi titer antibodi dari orang yang divaksinasi karena reaksi setiap orang berbeda, akan memberikan proteksi yang lebih baik. Jadi vaksinasi ulang bisa saja diperlukan apabila jumlah titer antibodi yang ada di seseorang setelah divaksinasi tidak cukup tinggi untuk bisa mengadang potensi kenaikan atau tertular lagi oleh covid," kata Wiku menjelaskan, Selasa (15/6).

Baca Juga

Sayangnya, data mengenai tingkat titer antibodi ini belum tersaji secara lengkap. Pemerintah juga belum memiliki catatan rinci mengenai warga yang justru terinfeksi Covid-19 setelah mendapat vaksinasi dosis lengkap. Padahal data-data seperti ini berguna untuk melihat gambaran keampuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Segala informasi terkait vaksinasi akan disimpan di situ (Satu Data Vaksinasi) dan dapat digunakan untuk analisis lanjutan. Memang belum semua informasi itu masuk dalam arti kaitannya dengan adanya infeksi terulang apabila sudah memenuhi vaksinasi," kata Wiku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement