REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) pada Selasa (15/6) mencapai kesepakatan untuk mengakhiri permasalahan subsidi kepada Boeing dan Airbus. Kesepakatan tersebut akan meredakan ketegangan AS dan Uni Eropa.
Pada Maret 2021 setelah beberapa minggu Biden menjabat, kedua belah pihak sepakat untuk menangguhkan tarif. Perjanjian yang sudah diumumkan tersebut secara resmi berlaku pada 11 Juli 2021.
“Ini jelas pertanda baik, mereka menyetujui sesuatu,” kata mantan pejabat perdagangan AS yang sekarang menjadi analis di Pusat Studi Strategis dan Internasional, William Reinsch dikutip dari Dikutip dari AP, Selasa (15/6).
Kesepakatan tersebut memperjelas AS dan UE mengakui Boeing dan Airbus menghadapi ancaman eksternal yang jauh lebih besar dari satu sama lain. Khususnya menjadi bagian dari dorongan agresifnya untuk menjadi kekuatan industri yang dominan di dunia.
Sementara China berniat mengembangkan pembuatan pesawatnya sendiri. “Ini akan menjadi rencana permainan klasik China,” ujar Reinsch.
Reinsch menuturkan, pemerintah Beijing akan memaksa semua maskapai China membeli pesawat mereka dan akan menciptakan pasar. Pesawat China akan menjadi lebih baik dan lebih murah lalu membanjiri pasar global.
AS dan UE telah sepakat untuk bekerja sama untuk melawan upaya Beijing untuk mendapatkan teknologi penerbangan asing. Kedua negara tersebut berencana untuk mengambil tindakan bersama terhadap praktik perdagangan tidak adil.
Hanya saja, kesepakatan tersebut dinilai masih menyisakan beberapa gesekan perdagangan antara AS dan UE yang belum terselesaikan. Yang paling menonjol, Presiden Joe Biden tetap memberlakukan pajak impor yang dikenakan oleh Donald Trump pada baja dan aluminium Eropa.
Untuk saat ini, dalam perselisihan Boeing dan Airbus berjalan menuju perbaikan hubungan komersial yang selama ini berada di bawah tekanan besar selama pemerintahan Trump. Sebelumnya, Trump marah dan menuduh Eropa menggunakan praktik perdagangan yang tidak adil untuk menjual lebih banyak produk ke Amerika Serikat.
Sejak 2004, AS dan UE sudah saling menuduh secara tidak adil dengan memberikan subsidi kepada masing-masing produsen pesawat dari kedua negara tersebut yakni Boeing dari AS dan Airbus dari Eropa. Selama dua tahun terakhir, Organisasi Perdagangan Dunia menyatakan kedua belah pihak bersalah.
Hal tersebut memungkinkan AS untuk mengenakan tarif hingga 7,5 miliar dolar AS dan Uni Eropa senilai 4 miliar dolar AS. “Selama sekitar 20 tahun, kami terlalu sibuk berkelahi satu sama lain.” kata Perwakilan Dagang AS Katherine Tai.