REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan akan segera diresmikan Presiden RI, Joko Widodo, dalam waktu dekat. Tak hanya bermanfaat bagi daerah tersebut, bendungan itu nantinya juga mampu mengairi ribuan hektare sawah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
"Alhamdulillah, target pembangunan bisa dilakukan sesuai rencana. Bahkan tergolong cepat," kata Bupati Kuningan, Acep Purnama, saat meninjau ke lokasi tersebut, Selasa (16/6).
Dalam kunjungannya itu hadir juga Bupati Brebes, Idza Priyanti. Acep pun menyampaikan terima kasih dan memberikan rasa hormatnya kepada warga yang sudah merelakan lahannya untuk pembangunan Bendungan Kuningan. Warga yang rumahnya ditenggelamkan untuk kepentingan bendungan itu selanjutnya direlokasi ke Desa Sukarapih.
"Bendungan ini akan memberikan manfaat bukan hanya untuk Kabupaten Kuningan, namun juga Kabupaten Brebes. Sehingga kebaikan ini akan menjadi kebaikan untuk NKRI dalam mewujudkan pembangunan strategis nasional," tukas Acep.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Brebes, Idza Priyanti, atas nama pemerintah dan masyarakat Brebes, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi maupun Pemkab dan masyarakat Kabupaten Kuningan. "Dengan adanya bendungan ini, dampaknya sangat besar. Bahkan untuk Brebes, bisa mengairi 2.000 hektare, khususnya di Losari. Pertanian padi dan bawang merah nantinya bisa panen dua kali," ujar Idza.
Seperti diketahui, berdasarkan Keputusan Bupati Kuningan, Acep Purnama, Nomor 593/KPTS.244-TAPEM/2019 bertanggal 29 April 2019, telah ditetapkan total kebutuhan lahan untuk Bendungan Kuningan seluas 302,26 hektare.
Dari luasan itu, 70 hektare di antaranya merupakan tanah masyarakat Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum. Desa itupun nantinya akan ditenggelamkan, sedangkan penduduknya direlokasi ke Desa Sukarapih.
Selain Desa Kawungsari, desa lainnya yang terdampak adalah Desa Randusari dan Sukarapih, di Kecamatan Cibeureum. Adapula tiga desa di Kecamatan Karangkancana, yakni Desa Simpayjaya, Tanjungkerta, dan Cihanjaro.