REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, Martono Adi Triyogo mengungkapkan terus menurunnya jumlah pendonor darah dan plasma konvalesen di Kota Pahlawan. Bahkan, stok plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya saat ini kosong.
Padahal, kata dia, hingga saat ini permintaan plasma konvalesen terus mengalir, bahkan banyak yang menunggu antrean. Martono mengungkapkan, saat ini ada sekitar 75 pasien yang masih mengantre dan belum mendapatkan plasma konvalesen. "Yang kita dahulukan adalah antrean yang terdahulu. Stoknya nol, karena antreannya sudah cukup banyak," kata dia, Rabu (16/6).
Martono melanjutkan, selama pandemi Covid-19 stok darah di PMI Kota Surabaya juga menipis. Apalagi semenjak digalakkannya vaksinasi Covid-19. Mengingat para pendonor baru bisa mendonorkan darahnya sekitar dua pekan seusai vaksinasi tahap kedua. "Padahal, setiap harinya paling nggak kita butuhkan 400 (kantung darah)" ujar Martono.
Martono menyebutkan, hingga Selasa (15/6), hanya ada 80 stok darah di PMI Kota Surabaya. Dalam upaya mengatasi menipisnya persediaan kantong darah, PMI Kota Surabaya tengah melobi sejumlah instansi agar mau menyelenggarakan kegiatan donor darah.