REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tingkat keterisian rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien Covid-19 di Kota Solo kembali meningkat menyusul penambahan jumlah kasus di daerah itu. Kenaikan keterisian rumah sakit tergolong cepat dalam waktu dua hari saja.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Siti Wahyuningsih, mengatakan saat ini bed occupancy ratio (BOR) atau rata-rata keterisian kamar sudah mencapai 80,6 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dua hari lalu yang masih di angka 73 persen.
Bahkan, dikatakannya, saat ini rata-rata tingkat keterisian khusus untuk kamar intensive care unit (ICU) di Kota Solo sudah mencapai 94,9 persen. Ia mengatakan beberapa rumah sakit dengan tingkat keterisian ICU yang sudah mencapai 100 persen. Yaitu di antaranya di RS Jiwa Daerah dr Arif Zainudin Surakarta, RS Panti Waluyo, Kasih Ibu, Hermina, dan Rumah Sakit Bung Karno (RSBK).
"Kemarin sudah kami kumpulkan (rumah sakit) agar kapasitas ICU ditingkatkan. Kalau terkendala alat kami usahakan untuk mintakan bantuan ke pemerintah pusat, tetapi kami tidak bisa menjanjikan itu," katanya, Rabu (16/6).
Pihaknya hanya meminta agar kapasitas ICU tersebut dioptimalkan. Menurut dia, langkah tersebut dilakukan mengingat hampir di setiap daerah mengalami kenaikan kasus Covid-19.
"Bahkan, kemarin saja di Solo ada penambahan 56 kasus aktif. Banyak yang tanpa gejala," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, perlu dilakukan upaya percepatan vaksinasi khususnya untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan pralansia. "Harapannya kalau mereka kena tidak perlu sampai ke rumah sakit, tidak perlu sampai masuk ICU," katanya.
Sementara itu, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk selalu waspada dan masyarakat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan keluarga. "Jangan menulari yang lain, jika terpapar Covid-19 tetap melakukan karantina," katanya.