REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memastikan investigasi terkait praktik pungutan liar (pungli) di pelabuhan akan terus dilakukan. Wakil Direktur Utama JICT Budi Cahyono mengatakan terus mendukung upaya pemerintah dan aparat dalam membersihkan pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kami terus menginvestigasi adanya pungli di JICT yang beredar beberapa hari ini. Dapat kami pastikan bahwa JICT akan menindak tegas oknum yang melanggar hukum," kata Budi dalam konferensi video, Rabu (16/6).
Dia mengatakan, JICT juga menjalankan program whistle blowing. Selain itu juga menyediakan saluran khusus pengaduan pelayanan termasuk anti pungli.
Budi juga tidak membenarkan informasi yang beredar selama ini terkait pemberian tip di kawasan pelabuhan. "Kalau tidak diberi tip tidak dilayani. Ini tidak mungkin karena semua perintah dilakukan melalui sistem. Jadi kalau ada pertanyaan kenapa harus diberikan tip, karena diberi atau tidak pasti dilayani sesuai dengan yang sudah ditetapkan," ungkap Budi.
Sementara itu, Direktur Utama JICT Ade Hartono mengimbau pengguna jasa untuk bekerja sama dalam memberantas pungli. Dengan begitu menurut Ade dapat bekerja sama dalam ciptakan pelabuhan yang bersih dari pungli.
"Kami sudah melakukan upaya kuat menciptakan itu. Namun ini perlu kerja sama oleh pengguna jasa kita. Pelabuhan yang bersih tidak bisa dari sendiri jadi bersama-sama stakeholders di pelabuhan," ungkap Ade.