Rabu 16 Jun 2021 18:56 WIB

Tsunami non Tektonik Bisa Terjadi Selama Ada Gempa Susulan

Cukup banyak sejarah kejadian gempa bumi dan tsunami di wilayah Maluku Tengah.

Red: Agus Yulianto
Petugas BMKG Stasiun Geofisika Ambon memantau perkembangan gempa bumi yang mengguncang Maluku Tengah.
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG Stasiun Geofisika Ambon memantau perkembangan gempa bumi yang mengguncang Maluku Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhammad Sadly mengatakan, tsunami non tektonik (bukan akibat gempa bumi) masih berpotensi terjadi selama gempa susulan masih ada. Karena itu, masyarakat di Pulau Seram Maluku Tengah tetap harus waspada.

"Kita terus memantau tinggi muka air laut, rekaman tide gauge Tehoru menunjukkan masih ada kenaikan air laut. Jadi kita tunggu apakah masih ada gempa susulan atau tidak," kata Sadly dalam konferensi pers terkait gempa bumi magnitudo 6,1 di Pulau Seram Maluku Tengah, Rabu.

Sadly mengatakan, BMKG telah memasang alat untuk memantau gempa dalam laut yang terhubung dengan tide gauge yang mendeteksi tinggi muka air laut milik Badan Informasi Geospasial (BIG).

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, cukup banyak sejarah kejadian gempa bumi dan tsunami di wilayah Maluku Tengah, sehingga daerah tersebut rawan tsunami.