REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator Vaksin Nusantara, Letnan Jenderal (Purn), Terawan Agus Putranto, hadir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/6). Dirinya menegaskan bahwa sebagian besar bahan Vaksin Nusantara dibuat di Indonesia.
"Hampir 90 persen lebih bahan produksinya adalah sudah ada di Indonesia, bahkan dibuat di Indonesia. Kita bisa melihat bahan-bahannya semua di Indonesia," kata Terawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Terawan mengatakan hanya ada beberapa bahan yang diimpor dari Amerika seperti larutan antigen protein, dan media diferensiasi. "Kami masih ekspor atau masih kami datangkan karena memang kita belum sampai RnD untuk membuat itu," ungkapnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Vaksin Nusantara merupakan buatan Amerika. Terawan mengaku tak ambil pusing terkait tudingan tersebut.
"Jadi demikian apa yang dikatakan ini bikinan Amerika dan sebagainya ya saya selama ini hanya diam saja buat apa dijawab karena itu kan mereka berpendapat. Pendapat tidak perlu dijawab tapi dengan saya buktikan dengan seperti ini," ucapnya.
Sebelumnya Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa vaksin Nusantara besutan mantan menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto adalah produk vaksin dengan metode sel dendritik yang sudah lebih dulu dikembangkan di Amerika Serikat. Hanya saja, uji cobanya terkait Covid-19 dilakukan di Indonesia.
"Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di AS dan diujicobakan di Indonesia. Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus mendapat izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Terutama dalam aspek keamanan, efikasi, dan kelayakan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (15/4) lalu.